Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Banda Aceh memberi penyuluhan keselamatan awak kapal sungai dan danau terhadap puluhan nelayan, Selasa (4/6) di Hotel AW 61 Banda Aceh
Penyuluhan tersebut diselenggarakan mengingat risiko pelayaran di perairan Indonesia cukup tinggi, karena variabelitas di setiap wilayah sangat dinamis dan masing-masing perairan juga memiliki karakteristik tersendiri.
“Atas dasar itu, para pengusaha yang bergerak di bidang industri pelayaran senantiasa berupaya memproduksi berbagai peralatan untuk memudahkan pelayaran dalam mewujudkan keselamatan,”kata Kadis Perhubungan Kota Banda Aceh, Muzza kir Tuloet.
Selain itu kata Muzakkir, penyuluhan ini mengingat pentingya keselamatan terhadap operator kapal atau boat saat berlayar, sehingga ekonomi nelayan dapat meningkat dan dapat kembali dengan selamat usai berlayar.
“Begitu juga dengan perairan Aceh pada umumnya saban hari diarungi para nelayan kita dari Kota Banda Aceh, maka keselamatan ini menjadi poin penting yang harus diperhatikan saat pelayaran,” tambah Muzzakir.
Ia mengingatkan kepada semua nelayan untuk berhati-hati saat berlayar, karena jika terjadi kecelakaan saat pelayaran tidak saja rugi material, tapi juga akan mengancam keselamatan jiwa.
Muzakkir juga meminta kepada awak kapal agar dapat mengetahui dengan benar fungsi setiap alat keselamatan yana ada. Sehingga operator kapal mengerti langkah-langkah untuk meminimalisir tingkat risiko kecelakaan.
“Maka kepada peserta penyuluhan kami berharap dapat mengikuti penyuluhan dengan baik dan serius, apalagi operator kapal harus betul-betul faham,” ujarnya.
Penyuluhan dilaksanakan selama sehari penuh yang dipandu langsung pemateri dari Badan Pengembangan SDM Perhubungan Darat Kemenhub RI Prayitno. Setelah mendapat teori para peserta akan mempraktik simulasi keselamatan pelayaran.
Muzakit berharap dengan meningkatnya kesadaran keselamatan akan berdampak kepada peningkatan ekonomi para nelayan. Sehingga nelayan dapat kembali dengan selamat usai berlayar.