PD : Niat Baik Demokrat Dibalas Arogansi PDIP

Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyayangkan sikap sinis elite PDIP perihal niatan partainya yang akan menentukan sikap pada 1 Juni nanti. Dia mengecam sikap PDIP yang seakan tidak menghormati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).

“Alih-alih merespon positif dan terbuka, Timses Jokowi, fungsionaris PDIP malah menuding, mencela seolah-olah ketum kami tak tahu etika, dan bertingkah raja. Aneh dan kasar sekali,” ujar Ramadhan dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5).

Ramadhan menilai, seharusnya Jokowi – JK bersikap positif soal niatan Demokrat untuk mengetahui visi dan misi para capres. Prabowo – Hatta , kata dia, punya sikap yang baik baik dan akan memaparkan visi misinya pada 1 Juni nanti.

“Kasihan Pak Jokowi, kasihan Pak JK yang digembosi justru internal sendiri. Saya apresiasi Pak JK yang antusias dan terbuka terhadap peluang dukungan dari Partai Demokrat . Sayang timsesnya atau fungsionaris PDIP malah minor, sumbang,” kata dia.

Wakil Ketua Komisi I DPR ini merasa yakin sikap Demokrat akan menentukan pemenang pilpres. Karena itu, dia menyayangkan sikap arogan yang ditunjukkan elite PDIP .

“Ke mana suara Partai Demokrat dan SBY jelas tentukan pemenang pilpres. Nah jika timses Jokowi dan fungsionaris PDIP malah arogan, mencela dan menuding Ketum Partai Demokrat , saya yakin publik kecewa. Ini akan berpengaruh pada raihan suara pilpres. Pasti kuat dampaknya. Kita tunggu saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan tidak akan memaparkan visi dan misi kepada Ketua Umum Demokrat SBY . Dia pun menanggapi sinis niatan Demokrat yang akan menentukan sikap di pilpres, padahal sebelumnya ingin bersikap netral.

“Jika Jokowi – JK dipanggil atas nama sebagai presiden ( SBY ) siap, kalau sebagai ketua umum mohon maaf,” kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, PDIP tetap berpegang pada pernyataan SBY jika Partai Demokrat mengambil posisi netral pada Pilpres 2014. Seorang presiden lebih bijak netral dalam kontestasi pilpres.

“Saya tetap berpegang pada pernyataan Pak SBY yang menginginkan agar Partai Demokrat bersikap netral. Sebagai presiden akan bijaksana kalau Pak SBY netral,” terang dia.

Tak hanya itu, menurut Tjahjo, jika SBY hanya ingin mengetahui visi dan misi Jokowi – JK, hal itu bisa dilihat melalui televisi. Tidak perlu menghadap secara langsung.(merdeka.com)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads