Semua partai politik kecuali Partai Demokrat sudah bergabung dalam dua poros koalisi yang dikomandoi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra. Hingga kini, partai berlambang bintang mercy itu belum bersikap, mau mendukung pasangan Prabowo-Subianto-Hatta Rajasa atau Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, Selasa 28 Mei 2014, mengatakan partainya tetap akan ikut meramaikan dalam Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 nanti.
Memihak ke mana, akan diputuskan setelah mendengarkan visi dan misi calon presiden, 1 Juni 2014 di Hotel Sahid, Jakarta.
“Partai Demokrat mengundang dua capres untuk menyampaikan visi dan misinya,” kata Max kepada VIVAnews.
Rapat yang digelar tertutup itu akan dihadiri oleh pimpinan DPP dan DPD Partai Demokrat. Kedua capres akan menyampaikan visi dan misinya di depan pengurus Demokrat. “Setelah itu partai akan menentukan mendukung siapa,” ujar Max.
Belum ada keputusan, tapi banyak elite partai yang sudah menyatakan dukungan terhadap calon. Seperti Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie dan Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy.
Marzuki mendukung pasangan Prabowo Subianto. Sedangkan Suaidi mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. [Baca selengkapnya Anggota Dewan Pembina Demokrat Ini Dukung Jokowi-JK]
Menyoal itu, Max menilai, dukungan kadernya kepada pasangan calon adalah sikap pribadi, tidak mengatasnamakan partai. Yang pasti, sampai saat ini partai belum menentukan mendukung siapa dalam pilpres nanti.
“Selama tidak membawa nama partai, tidak masalah. Tapi kalau partai sudah mengarahkan, saya kira yang namanya partai, semua kader harus mengikuti keputusan,” kata dia.
“Lihat saja di Golkar, ada yang tidak sejalan dengan keputusan partai. Tapi Demokrat memberi kebebasan. Asalkan independen, tidak mengatasnamakan partai,” Max menambahkan.
Alasan Marzuki dukung Prabowo
Marzuki Alie, Selasa 28 Mei 2014, menyatakan dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta. Bahkan, politikus senior Partai Demokrat itu masuk dalam tim pemenangan.
Marzuki yang masih menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan bahwa keputusannya bergabung dalam tim sukses Prabowo-Hatta atas inisiatif sendiri.
Menurutnya, pasangan Prabowo-Hatta secara tegas ingin sekali mengajak Partai Demokrat berkoalisi. Hal inilah yang membuat Marzuki Alie terpanggil untuk mendukung Prabowo-Hatta.
“Demokrat diajak berkoalisi oleh Prabowo, di sisi lain Jokowi tidak mengajak. Ini krusial. Tapi yang paling penting adalah platform,” kata Marzuki Alie.
Menurut Marzuki, platform pasangan Prabowo-Hatta dan partai pengusungnya sama dengan Partai Demokrat. Prabowo-Hatta, kata Marzuki, berkomitmen akan melanjutkan kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan memperbaiki yang harus diperbaiki
Selain itu, Marzuki menilai sosok Hatta Rajasa sebagai mantan Menteri Koordinator Perekonomian, pasti sangat paham mengenai kebijakan ekonomi yang baik untuk bangsa.
“Pak Hatta selama dua periode loyal terhadap pemerintahan SBY. Dia komunikasi dengan saya sebagai Ketua DPR dalam rangka mengamankan kebijakan SBY di legislatif,” katanya.
Tak hanya itu, Marzuki menilai Hatta Rajasa sebagai orang yang sangat berperan mengantarkan SBY menjadi presiden pada pemilu 2009 lalu. “Saat inilah saya harus memberikan sesuatu kepada Prabowo-Hatta untuk memenangkan kompetisi ini,” katanya.
Dukungan Marzuki kepada Hatta Rajasa juga didasari alasan emosional karena sama-sama berasal dari Sumatera Selatan. “Saya dan Pak Hatta punya komitmen, kalau beliau maju sebagai capres atau cawapres, saya secara pribadi akan memenangkan Hatta di kompetisi itu,” kata dia. [Baca Marzuki Ali Siap Menangkan Prabowo-Hatta]
Ketua DPP Partai Demokrat, Achsanul Qosasi, juga mendukung Prabowo-Hatta. Achsanul ingin partainya bergabung dengan koalisi yang dibangun Partai Gerindra.
“Saya pribadi menginginkan Demokrat ke Prabowo. Tapi saya tunduk pada partai,” kata Achsanul, Selasa 20 Mei 2014.
Anggota Timwas Century itu menyatakan, mayoritas kader menginginkan Demokrat berkoalisi dengan Partai Gerindra. Platform antara Partai Demokrat dengan Partai Gerindra memiliki kesamaan.
Tak hanya itu, Ketua Umum Demokrat SBY dan Prabowo juga sama-sama berlatar belakang militer, menjadi alasan kader Demokrat banyak yang ingin mendukung Prabowo.
“Apa yang disampaikan Prabowo sama dengan Demokrat tentang kedaulatan energi dan pangan. Secara platform kita sama. Demokrat dan Gerindra pasca reformasi background militer, dan memiliki wawasan merah putih. Jadi kita nggak perlu ragu,” tuturnya.
“Banyak kader menginginkan bergabung ke Partai Gerindra. Tapi bagaimanapun keputusan ada di Pak SBY sebagai ketua umum,” kata Achsanul.
Mayoritas ke Prabowo
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok, mengatakan partainya besar kemungkinan akan mendukung Prabowo-Hatta. Sebab, dalam Rapimnas Partai Demokrat lalu, sebanyak 22 persen peserta menyatakan dukungannya untuk pasangan yang diusung Partai Gerindra.
“Sebanyak 57 persen peserta bersikap netral dan 21 persennya memilih membentuk koalisi baru dengan Partai Golkar, jika dimungkinkan. Tidak ada opsi yang dukung Jokowi-Jusuf Kalla,” kata Mubarok, Selasa 27 Mei 2014.
Dalam acara Deklarasi Guru Besar Emeritus dan Cendikiawan mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu, secara pribadi Mubarok juga menegaskan mendukung pasangan tersebut.
“Sebagai profesor dukung Prabowo-Hatta. Sebagai (anggota partai) Demokrat, tunggu tanggal 1 Juni. Nanti kan ada arahan dari Demokrat. Partai memberi arahan untuk dukung siapa, netral tapi tidak golput,” katanya.
Kata Mubarok, partainya akan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang memiliki gagasan paling dekat dengan Demokrat. Platform Prabowo-Hatta, kata Mubarok, adalah yang paling dekat dengan Partai Demokrat.
“Kalau platformnya sama, ya dukung. Sekarang, kecenderungannya itu, ke Prabowo-Hatta. Tapi sekarang belum bisa dibilang,” kata dia.
Berharap Demokrat
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais berharap Partai Demokrat dapat merapat ke koalisi Merah Putih untuk mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
“Saya harapkan seperti itu. Karena tokoh-tokohnya (Partai Demokrat) mengarah ke Merah Putih,” kata Amien di Rumah Polonia, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu 28 Mei 2014.
Menurutnya, jika Demokrat bergabung ke koalisi Merah Putih maka akan semakin menambah kekuatan besar bagi Prabowo-Hatta.
“Semua pilihan baginya (Partai Demokrat) karena pemilu ini kan satu putaran saja. Kalau menang ya menang total, kalau kalah ya kalah, habis sudah,” ujarnya.
Koalisi Merah Putih, kata Amien, menggambarkan poros tengah. Sebab mayoritas partai Islam sudah bergabung ke koalisi Merah Putih. “Cuma satu partai Islam yang bergabung ke sebelah, biarkan saja, karena itu sudah pilihan,” kata dia.
Harapan sama diutarakan calon wakil presiden Hatta Rajasa. Hatta optimistis akan meraih kemenangan telak pada pilpres nanti jika Partai Demokrat mendukung Prabowo-Hatta.
“Tentunya saya bersyukur, kalau ada peserta konvensi jadi bergabung, pastinya ini memberikan pengaruh besar buat peta suara kita nanti,” kata Hatta di Rumah Polonia, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu 28 Mei 2014.
Bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi Merah Putih bisa semakin padu jika Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung untuk merestuinya.
“Kalau Pak SBY sudah berikan mandat, Insya Allah akan satu suara. Kita lihat saja nanti. Yang terpenting harus tetap optimistis,” kata Hatta.(viva)