Gubernur dan Ketua DPR Aceh Kunker ke Timur Tengah dan Eropa

Gubernur Aceh Zaini Abdullah mulai hari ini, Minggu (25/5/2014) hingga (12/6/2014) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Timur Tengah dan Eropa. Kunker ini dimaksudkan untuk membicarakan investasi di Aceh. Gubernur turut didampingi Ketua DPRA Hasbi Abdullah dan Kepala BKPMD Aceh.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin menjelaskan, di Uni Emirates Arab, Gubernur Zaini  akan mengadakan pertemuan dengan Mudabala Investment (BUMN Adu Dhabi).

“Selain membahas investasi sector minyak dan gas serta investasi energy terbarukan, Gubernur juga akan mengadakan pertemuan dengan CEO Dubai Port dalam rangka kerjasama operator pelabuhan bebas sabang,”ujar Murthalamuddin.

Rangkaian kunker ini diharapkan akan ada kunjungan petinggi Dubai Port untuk kerjasama pelabuhan. Selanjutnya, Doto Zaini memenuhi undangan Gubernur Istanbul Turkey, membahas kerjasama Sister Province, dan pelabuhan Istanbul dengan Group Hemin Hetay Turkey. Mereka  akan menggarap potensi Geothermal Aceh yang berada di 2 titik yaitu di Kabupaten Pidie dan Gayo Lues. Rencana investasi Group Hemin Hetay ini sudah mendapat persetujuan dari Pemerintah Aceh dan Bupati di dua kabupaten itu.

Kemudian, Gubernur akan melakukan lawatan ke Jerman, membahas lanjutan percepatan pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit melalui dana Soft Loan KFW.

“Juga pembahasan dan penjelasan Geothermal Seulawah serta ekosistem Leuser yangg telah mendapatkan 80 juta euro dari Pemerintah Jerman melalui Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Aceh,” kata Murthala.

Selain itu, rombongan Gubernur juga melakukan pertemuan dengan Sveaskog, BUMN Pabrik Kertas Sweden. Pertemuan ini dalam rangka percepatan pembangunan kembali hutan pinus dan pembangunan Pabrik kertas di Aceh bersama Floresta asal Finlandia/Inggris.

Dikatakan Murtala, di Swedia, Gubernur juga akan bertemu pejabat swedia dan kedutaan Indonesia disana untuk membahas rencana kerjasama dalam bentuk City Green Energy Kota Banda Aceh dan isu lainnya.  Model investasi yang dikembangkan oleh BKPMD Aceh adalah Government to Government kemudian memfasilitasi dengan Para Pengusaha dan Pemerintah Kabupaten/Kota, demikian Murthalamuddin menjelaskan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads