32 Kepala Instalasi RSUDZA Paparkan Tugas di Hadapan Sekda Aceh

Sebanyak 32 Kepala Instalasi di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) memaparkan lembar kerjanya di hadapan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah. Pemaparan itu berlangsung di Kantor Gubernur Aceh, Rabu, (19/05).

Adapun sejumlah hal yang dipaparkan oleh para kepala instalasi itu, antara lain, meliputi tugas utama masing-masing di Instalasi, kondisi peralatan kesehatan yang dipakai dokter ahli, arahan pimpinan yang siap ditindaklanjuti dan pernyataan komitmen untuk memperbaiki kinerja.

Presentasi tersebut menjadi sarana bagi Sekda Aceh untuk mengevaluasi kinerja mereka selama ini. Melalui paparan itu juga, Sekda dapat mengetahui kendala dan kelemahan Kepala Instalasi dalam menjalankan tugasnya.

“Satu dari dua alat mikroskop yang digunakan dokter spesialis mata di instalasi kami saat dalam kondisi rusak. Ini menjadi kendala bagi kami dalam memberi pelayanan,” kata Dr. Ferry Erdani, SpB -KBD, Kepala Instalasi Bedah Sentral RSUDZA dalam kesempatan presentasinya.

Sementara itu, Sekda Aceh dalam arahannya mengharapkan, tenaga kesehatan di RSUDZA mampu memberikan pelayanan yang nyaman, ramah dan cepat kepada para pasien.

“Saya ingin pasien di rumah sakit diberi pelayanan yang cepat, jangan membuat pasien menunggu terlalu lama,” kata Taqwallah mengingatkan.

Sekda meminta para kepala instalasi yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk menanggapi berbagai keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang mereka berikan dengan cara mereformasi dan merevitalisasi kinerjanya masing-masing. Seperti antrian yang panjang hingga membuat pasien menunggu terlalu lama.

Sekda mengatakan, sebagai seorang pimpinan, Kepala Instalasi harus mampu memberi solusi alternatif terhadap kendala dan masalah yang dihadapi. Ia mengatakan, setiap pimpinan memiliki kemampuan di dalam kendali dan di luar kendali dalam menjalankan tugasnya.

“Kemampuan dalam kendali harus dimaksimalkan dan dikerahkan sedapat mungkin agar tidak ada hambatan dalam pelayanan,” kata Taqwallah.

Sementara yang di luar kendali, seorang pimpinan harus mampu membangun komunikasi yang baik. Sehingga pihak yang memiliki kemampuan dan kewenangan mampu menindaklanjuti sesuatu yang ingin dicapai.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda meminta seluruh manajemen dan petugas kesehatan di RSUDZA untuk membangun kekompakan. Setiap komponen kerja rumah sakit harus bersinergi sehingga pelayanan kepada pasien tidak mengalami hambatan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads