Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri, MM mengajak semua guru tingkat satuan pendidikan di Aceh, agar dapat mengikuti program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pembatik) Tahun 2021.
Menurut Alhudri, dengan mengikuti kegiatan Pembatik guru-guru di Aceh dapat menunjukkan kemampuannya dalam beradaptasi menghadapi perubahan lingkungan pendidikan pada era digital seperti sekarang ini.
“Sehingga dapat lebih bersaing dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan Aceh yang lebih baik,” kata Alhudri saat memberikan sambutan pada pembukaan “Sosialisasi pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), Senin (26/4/2021) melalui virtual (zoom meeting).
Alhudri menuturkan, perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0, dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan paradigma pendidikan yang berfokus pada produksi pengetahuan dan inovasi pengetahuan.
“Karena salah satu elemen penting yang harus menjadi perhatian untuk mendorong daya saing di era revolusi industri 4.0 adalah mempersiapkan sistem pembelajaran yang lebih inovatif, dan meningkatkan kompetensi lulusan yang memiliki keterampilan abad-ke 21,” kata Alhudri.
Alhudri menambahkan, teknologi mengambil peran yang sangat penting dalam berbagai sektor kehidupan, terutama pada sektor pendidikan. Maka dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran, guru dapat mendesain dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada peserta didik.
Apalagi, pembelajaran saat ini tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal secara tatap muka selama masa pandemi Covid-19. Maka pemanfaatan teknologi menjadi begitu penting untuk diterapkan di setiap satuan pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Begitupun Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik akan menciptakan kesetaraan kemampuan TIK Guru di 23 kabupaten/kota se Aceh dan mendukung penuh program diklat Pembatik 2021.
Sekilas gambaran, sejak Tahun 2017, Pembatik merupakan salah satu program unggulan pusat data dan teknologi informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk tahun 2021 secara nasional akan menargetkan peserta pembatik sebanyak 75. 000 guru.
Pada Tahun 2020, Aceh telah mencetak rekor terbaru di kancah nasional, dimana jumlah partisipasi peserta yang mengikuti Pembatik sebanyak 3.215 guru, sehingga membawa Aceh masuk ke peringkat kelima nasional untuk jumlah peserta terbanyak setelah DKI Jakarta.
Sementara untuk tahun 2021 ini, Dinas Pendidikan Aceh mengharapkan peserta Pembatik dari Provinsi Aceh dapat lebih meningkat dengan menargetkan lebih kurang sekitar 8000 guru dari 23 kabupaten/kota yang akan mendaftar dalam program Pembatik tahun 2021.
Program ini akan berlangsung selama delapan bulan sejak April hingga November 2021 dan telah dikembangkan sesuai standar kompetensi TIK Guru UNESCO menjadi empat level kompetensi yaitu literasi TIK, Implementasi TIK, Kreasi TIK, serta level terakhir yaitu berbagi dan berkolaborasi.
“Melalui diklat Pembatik ini kami berharap, agar guru-guru di Aceh semakin kreatif dan inovatif melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membawa Aceh ke pada Aceh Hebat dan Aceh Carong,” kata Alhudri.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh Ketua LPMP Aceh, Dr. Muslahuddin, M.Pd, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota di Aceh, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah kabupaten/kota di Aceh, Kepala Tekkomdik Aceh, kepala sekolah pada seluruh satuan pendidikan, tingkat SD, SMP maupun SMA, SMK dan PKLK se Aceh, serta para guru peserta kegiatan Pembatik.[]