Asisten Bidang Keistimewaan, Pembangunan dan Ekonomi Sekda Aceh, Azhari Hasan, SE, M.Si Mewakili Gubernur, Membuka Rapat Koordinasi Imam Mesjid Se-Aceh di Hotel Grand Nanggroe Selasa, 29 April 2014. Rakor yang diprakarsai Biro Keistimewaan dan Kesra Setda Aceh ini akan berlangsung selama 2 hari.
Pada kesempatan itu ada 6 Pesan Gubernur Aceh yang disampaikan kepada peserta Rakor, Pertama, memimpin shalat lima waktu secara berjamaah, tugas paling utama dari seorang imam masjid adalah memimpin shalat berjamaah dengan sebaik-baiknya. Kedua, menyampaikan khutbah.
“Karena itu seorang imam semestinya memiliki kemampuan menyampaikan khutbah dengan sebaik-baiknya, yakni khutbah yang singkat, padat dan sistematis, berbobot dengan pembawaan yang menarik,” Kata Gubernur.
Ketiga, mengarahkan konsep pemakmuran masjid. Kalau pengurus masjid mewujudkan pemakmuran masjid dari segi manajerial dan segala aktivitas yang bersifat praktis, maka imam masjid mengarahkannya dari sisi nilai agar proses pemakmuran masjid tidak menyimpang dari ketentuan yang semestinya.
Keempat, menjadi konsultan jamaah. Jamaah masjid seringkali menghadapi masalah, baik masalah yang terkait dengan problema diri dan keluarganya maupun masalah-masalah yang berkaitan dengan kejelasan hukum Islam dalam berbagai persoalan.
“Manakala tugas ini bisa dilaksanakan, maka masyarakat Islam yang merupakan jamaah masjid memiliki tempat untuk bertanya atas berbagai persoalan yang dihadapinya. Kepada mereka dijelaskan mana sunnah dan mana bid’ah, mana urusan agama dan mana adat istiadat dan demikian seterusnya,” pungkas Gubernur Aceh.
Kelima, memberikan bimbingan kemasyarakatan. Terwujudnya masyarakat yang Islami merupakan dambaan bagi setiap muslim yang sejati. Namun keinginan itu tidak bisa terwujud secara spontan, diperlukan proses yang panjang dan sungguh-sungguh.
“Untuk itu, imam masjid perlu melakukan pengkondisian melalui bimbingan yang intensif terhadap jamaahnya. Imam masjid harus menjalin kerjasama dengan pengurus masjid dalam upaya menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas dan pembinaan jamaah,” ujar Gubernur.
Keenam, membuka diri untuk selalu belajar dan memperbagus bacaan dan mau menerima kritikan serta masukan-masukan yang membangun dari masyarakat untuk terwujudnya kenyamanan dan kekompakan di mesjid.