Pimpinan beserta anggota Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) Republik Indonesia mengunjungi perbatasan Indonesia di pulo Rondo provinsi Aceh, Senin (28/04/2014).
Tujuan kunjungan tersebut salah satunya untuk memperkuat nasionalisme masyarakat perbatasan sekaligus untuk melihat kondisi kesejahtraan masyarakat di perbatasan Indonesia.
Selain ke Pulo Rondo rombongan yang dihadiri Pimpinan DPR/MPR serta kementrian tersebut juga akan mengunjungi Sabang dan Pulo Aceh.
Wakil ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengatakan program mengunjungi perbatasan tersebut sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir, sebelum ke Aceh pihaknya sudah mengunjungi Papua, NTT dan Kalimantan. Diakuinya temuan dari kunjungan tersebut akan disampaikan kepada Presiden serta kementrian terkait apa yang dibutuhkan oleh daerah-daerah perbatasan, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahtraan.
“ Jangan sampai kita memaksa mereka yang diperbatasan menjadi warga negara yang baik tapi kesejahtraan mereka tidak diperhatikan, makanya ini kita bareng-bareng DPR dan kementrian juga untuk melihat apa kebutuhan mereka yang belum diperhatikan” ujarnya.
Farhan menambahkan nilai anggaran untuk kabupaten-kabupaten perbatasan terus ditingkatkan dalam tiga tahun terakhir, anggaran tersebut dikelola oleh kementrian teknis, “Hal itu sesuai dengan laporan dari Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP)”lanjutnya
Farhan menyebutkan dari kunjungan sebelumnya kedaerah lain ditemukan permasalahan yang berbeda-beda, namun umumnya permasalahan pendidikan, kesehatan dan lintas batas ditemukan pada hampir semua daerah perbatasan. Disamping itu arus informasi dari televisi, radio dan telekomunikasi lainnya dari negara tetangga lebih kuat daripada dari dalam negeri. Khusus di perbatasan Aceh juga ditemukan banyaknya kasus pencurian ikan atau illegal fishing.