Ikatan Mahasiswa Pemuda dan Masyarakat (IMPM) Mutiara Raya menggelar Kenduri Te’t Apam Raya di asrama putri IMPM Mutiara Raya, Gampong Jeulingke, Ahad (14/3/2021).
Acara tersebut juga dirangkai dengan Takziyah Kubra, Samadiyah atau doa bersama kepada seluruh almarhum masyarakat Mutiara yang sudah berpulang ke rahmatullah, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah oleh tokoh Mutiara Raya, Farid Nyak Umar.
Perhelatan silaturahmi yang berlangsung dengan hangat dan penuh rasa kekeluargaan itu dihadiri oleh sejumlah tokoh Mutiara Raya seperti, Said Azhar sapaan Waled, Dr Basri A Bakar, H Ramli, Dr Gunawan Adnan, Dr Sofyan A Gani, dr Sulaiman, SpA, Dr Salman Abdul Muthaleb serta pengurus IMPM Mutiara Raya dan segenap masyarakat Mutiara Raya yang ada di kota Banda Aceh dan sekitarnya.
Ketua IMPM Mutiara Raya, Zulmahdi Hasan mengatakan acara tersebut merupakan ajang silaturrahim dari keluarga besar IMPM Mutiara Raya yang salah satu rangkaian eventnya membumikan kembali budaya masyarakat Aceh yakni te’t apam sebagai tradisi pada bulan Ra’jab.
Menurutnya, hal itu merupakan sebuah tradisi yang patut dilestarikan, karena dalam hakikat pelaksanaannya banyak yang bisa diambil nilai dan manfaat. Esensi yang diambil dari te’t apam adalah sebuah kerja sama yang baik, dimulai dari proses pembuatan adonannya sampai pemanggangannya itu memiliki nilai dan sarat makna yang luar biasa.
“Yang terpenting, acara IMPM kali ini lebih dari sekedar itu, karena ada samadiyah dan berdoa kepada keluarga besar Mutiara Raya yang belum sempat takziyah. Sehingga momentum berkumpul kali ini menjadi sesuatu yang luar biasa,” katanya.
Ia berharap ke depan event tersebut dapat dirancang lebih sistematis lagi, seperti dalam bentuk festival apam maupun bentuk lainnya yang dapat memberikan nuansa yang lebih komplit lagi. Sehingga pelaksanaan destinasi kuliner apam mutiara raya ini akan menjadi daya tarik sendiri.
Zulmahdi juga berharap, Mutiara bisa menjadi promotor untuk kalender kegiatan destinasi kuliner kota Banda Aceh.
“Saya harap Wali kota bisa mendukung kegiatan ini karena menjadi budaya dan tradisi yang bagus di bulan Ra’jab,” tuturnya didampingi tokoh muda, Rauzatullah.
Senada yang disampaikan Zulmahdi, tokoh masyarakat Mutiara Raya, Farid Nyak Umar mengatakan selain dari kegiatan te’t apam, kesempatan itu juga digunakan untuk bersilaturahim dan bertutur sapa antar warga Mutiara dan Mutiara Timur yang ada di kota Banda Aceh. Kegiatan itu juga dirangkai dengan mengirimkan doa, samadiyah, tahlil, tahmid kepada saudara dan warga mutiara yang sudah berpulang ke rahmatullah.
“Kita juga membaca samadiyah dan berdoa serta mendengar tausiyah bersama kepada saudara dan keluarga Mutiara Raya,” kata Farid Nyak Umar yang juga Ketua DPRK Banda Aceh.
Farid mengatakan, momentum silaturahmi itu juga digunakan menyantap kuliner khas Aceh yakni apam. Apam yang diracik oleh tangan adik-adik putri Mutiara Raya merupakan salah satu kuliner Aceh yang harus dilestarikan, karena Aceh ini kaya akan kuliner. Dan apam adalah ciri khas dari masyarakat Pidie.
“Kami di Banda Aceh dalam komunitas IMPM Mutiara Raya berkomitmen untuk menjaga silaturrahim seperti ini. Sehingga bisa menjadi sebuah sarana untuk menyampaikan silaturahmi dan sarana untuk melestarikan warisan indatu kita,” pungkasnya.