Ada kerusuhan di TPS lokasi Mushalla Babul A’la Gampong Lampulo. Semua ini berawal dari protes para pemilih yang menuding PPS dan para Saksi berlaku curang.
Keributanpun tidak terhindarkan. Aksi ini menyebabkan pemilih dan petugas terlibat adu mulut hingga saling dorong yang menjurus pada adu fisik. TNI/Porli dari Kodim 0101/BS dan Poresta Banda Aceh terpaksa turun tangan untuk mengamankan TPS ini. Kedatangan anggota Babinsa TNI dan Raider 112 bersama Polri ini akhirnya dapat menyelamatkan kotak suara dan semua petugas PPS dari amarah massa yang sudah dibakar emosi.
Tapi jangan cemas dulu, cerita ini hanya proses simulasi yang digelar Kodim 0101/BS, Senin (7/4/14) di TPS Mushalla Babul A’la, Gampong lampulo.
Dandim 0101/BS Letkol Agus Budi Setyo Raharjo menjelaskan simulasi dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat kota ini dilakukan sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat bagaimana kesiapan TNI/Polri terhadap ancaman kerusuhan yang terjadi pada proses pemungutan suara yang sedianya baru digelar Rabu, 9 April serentak di seluruh Indonesia.
Agus menghimbau masyarakat agar tidak ragu mendatangi TPS untuk menggunakan hak suaranya, karena TNI/Polri siap mengamankan proses pemungutan suara di semua TPS yang ada.
“Tadi itu kita simulasikan bagaimana TNI dalam hal ini, Babinsa dan Raider 112 serta unsur Polri mengamankan surat suara ditengah kerusuhan di TPS, dan mengamankan para petugas dari amukan emosi para pemilih. Namun tentunya kita berharap besok akan berjalan aman, lancar dan sukses,” ujar Agus.
Senada dengan Dandim, Plh Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE yang juga menyaksikan acara simulasi juga menghimbau masayarakat untuk ramai-ramai mendatangi TPS. Illiza mengajak warga agar menggunakan hak suaranya untuk memilih wakil-wakil yang diyakini mampu membawa Banda Aceh ke arah yang lebih baik.
“Kita lihat bagaimana TNI/Polri sangat sigap mengantisipasi kalau terjadi kerusuhan, ini tentunya memberi rasa aman bagi warga untuk datang ke TPS. Saya aja kaget, simulasinya benar-benar alami, dan kayaknya yang terlibat dalam simulasi layak jadi actor,” ujar Illiza.
Namun Illiza juga berharap, kejadian seperti yang disimulasikan itu tidak terjadi pada hari H Nanti.
“Yang kita ingingkan justru proses pemilihan akan berjalan aman dan sukses sehingga produk dari pemilu kali inipun akan menghasilkan wakil-wakil yang diinginkan masyarakat yang mampu menyerap aspirasi masyarakat nantinya,” harap Illiza.