Pendukung Jokowi Gelar Aksi Damai Di Banda Aceh

Belasan aktifis Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Aceh menggelar aksi pemilu damai di Simpang Lima kota Banda Aceh, Selasa (01/04/2014). Aksi itu sekaligus deklarasi KIB wilayah  Aceh.

KIB Aceh yang merupakan organisasi pendukung pencapresan Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat Aceh agar menjadi pemilih yang cerdas serta mengawasi proses pemilu sehingga bisa berjalan secara aman dan damai.

Ketua umum KIB Reinhard Parapat mengajak semua peserta pemilu untuk menghindari kecurangan dan tidak memaksakan kehendak untuk memilih partai ataupun orang tertentu. Ia mengajak semua pihak untuk melihat Aceh secara keseluruhan bukan untuk kepentingan kelompok atau golongan tertentu saja.

Menurutnya tindakan apapun yang mencedrai nilai-nilai demokrasi merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. KIB Aceh juga meminta kepada penyelenggara pemilu di Aceh, baik KIP maupun Bawaslu Aceh untuk bekerja secara Jujur, adil dan tidak memihak kepada partai politik manapun.

”KIB meminta semua pihak untuk menghargai nilai-nilai demokrasi yang ada disini, dan hari ini kita mengkampanyekan kepada masyarakat untuk menyatakan tidak ada lagi kekerasan atau tindakan yang merugikan rakyat Aceh”ujarnya.

Reinhard menyebutkan saat ini KIB sudah ada di 26 provinsi dan 10 provinsi diantaranya sudah dideklarasikan, menurutnya KIB sudah mendukung pencapresan Jokowi jauh sebelum Megawati memberikan mandat. Namun demikian Reihard menyebutkan KIB bukan bagian dari partai PDI Perjuangan.
Pada kesempatan itu Reihard menyebutkan untuk maju sebagai presiden, Jokowi tidak harus menyelesaikan jabatannya sebagai Gubernur Jakarta yang belum genap 2 tahun, ia menyebutkan Jokowi masih tetap bisa berbuat untuk Jakarta meskipun sudah menjadi presiden.

Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Aceh merupakan organisasi kedua yang dibentuk untuk mendukung pencapresan Joko widodo di provinsi Aceh, setelah sebelumnya sejumlah aktifis masyarakat juga mendeklarasikan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi. Namun demikian kedua organisasi ini sama-sama mengakui bukan underbawnya partai pengusung jokowi, yaitu PDIP.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads