Pemerintah Aceh dalam hal ini dinas pendidikan Aceh diharapkan memiliki trobosan baru untuk mengakhiri keterpurukan pendidikan di provinsi Aceh.
Hal demikian dikatakan Anggota komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Makhyaruddin Yusuf, menanggapi buruknya kualitas pendidikan di provinsi Aceh.
Makhyaruddin mengatakan setiap tahunnya pemerintah memberikan anggaran besar untuk sektor pendidikan, namun hingga kini belum terlihat adanya perubahan prestasi, padahal menurutnya dari segi infrastruktur pendidikan Aceh harus diakui sudah cukup bagus dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.
“Dinas pendidikan menjadi salah satu SKPA yang paling besar mendapatkan anggaran dari APBA setiap tahun, itu harus dimanfaatkan karena kondisi saat ini tidak ada perubahan berarti, meskipun ada perkembangan tapi kita masih dibawah rata-rata nasional”ujar anggota Fraksi PPP-PKS DPR Aceh ini.
Ia meminta kepala sekolah dan guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk terus meningkatkan profesionalismenya, mengingat kondisi pendidikan Aceh saat ini masih berada dipapan bawah, jauh tertinggal dari daerah-daerah lain di Indonesia.
“Sekarang infrastruktur pendidikan kita luar biasa bagusnya pasca tsunami, hampir rata-rata bangunan baru, jadi malu kita kalau pendidikan kita masih diatas 20 besar, sudah seharusnya kita masuk dalam 10 besar”pungkas politisi PKS itu.