Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2014 yang nilainya lebih dari 13 Triliun diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh yang anjlok pada tahun 2013 lalu.
Bedasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2013 dengan migas hanya tumbuh 5,36 persen, padahal tahun 2012 mencapai 6,07 persen, sedangkan tanpa migas hanya tumbuh 4,18 persen, atau jauh melambat dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 5,14 persen.
Anggota DPR Aceh Ghufran Zainal Abidin mengatakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus dilakukan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil. Menurutnya pengesahan APBA 2014 tepat waktu sangat membantu masyarakat, pasalnya salah satu faktor lambannya pertumbuhan ekonomi tahun lalu disebabkan oleh terlambatnya pengesahan APBA.
“Kalau sekarang sudah tidak ada alasan lagi, APBA nya tepat waktu, mudah-mudahan terealisasi dengan maksimal”ujar anggota komisi A DPR Aceh itu.
Ghufran menambahkan upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendatangkan investor, untuk itu pemerintah Aceh harus menjamin keamanan bagi calon-calon investor yang hendak berinvestasi di Aceh.
“Kalau investor pasti maunya jaminan keamanan, itu yang harus terus diyakinkan oleh pemerintah Aceh”lanjut Ghufran yang juga ketua DPW PKS Aceh itu.
Pihaknya mengapresiasi upaya pemerintah Aceh mencari investor keluar negeri, ia berharap upaya pemerintah Aceh itu membuahkan hasil yang menggembirakan bagi rakyat Aceh.
Ghufran merincikan banyak potensi yang bisa ditawarkan pemerintah Aceh kepada investor, seperti sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Menurutnya banyak lahan di provinsi ini yang belum digarap secara maksimal.
“Potensi kita banyak, tinggal kita saja yang belum mampu menggarapnya, bisa jadi karena teknologi kita yang masih kurang dan dana yang tidak memadai, makanya butuh investor”pungkas anggota Fraksi PPP-PKS tersebut.