Sebanyak 31 orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh positif terinfeksi COVID-19, kendati demikian aktivitas dinas setempat tetap berlangsung seperti biasa dalam melayani masyarakat.
“Aktivitas kantor jalan seperti biasa, enggak tutup. Kita tetap buka, ini saya di kantor. Yang negatif (COVID-19, red) mereka masuk semua,” kata Kepala Dinkes Banda Aceh Lukman, di Banda Aceh, Senin.
Dia menjelaskan, kasus perdana terdeteksi di Dinkes Banda Aceh, karena istri dari seorang ASN setempat yang positif, sehingga suaminya juga harus uji swab PCR, dan hasilnya ternyata juga positif terpapar virus yang menyerang paru-paru itu.
Kemudian, kata Lukman, pihaknya langsung melakukan tracing kontak erat, dan mendapatkan 15 orang yang harus segera diuji sampel swab PCR, dan hasilnya tiga orang positif.
Selanjutnya, lanjut dia, pihaknya langsung uji sampel swab PCR lagi terhadap semua pegawai dinas setempat, dan 27 orang terkonfirmasi positif, berdasarkan hasil dari Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
“Yang kita swab 94 orang semua. Jadi 27 orang positif yang keluar hasil terakhir ini, sebelumnya tiga orang, dan tambah satu orang yang positif pertama, jadi totalnya 31 orang yang positif (Dinkes Banda Aceh, red),” katanya.
Menurut Lukman, semua ASN yang positif terpapar itu dalam kondisi sehat. Mereka terinfeksi COVID-19, tetapi tidak memiliki gejala atau disebut dengan orang tanpa gejala (OTG).
Sehingga, tambah Lukman, para ASN tersebut hanya membutuhkan isolasi mandiri di rumahnya sesuai dengan protokol kesehatan, dalam pengawasan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19.
“Mereka yang positif semua isolasi mandiri. sehat, enggak ada gejala, tingkat demam aja mereka enggak ada, OTG semua,” katanya.
Disamping itu, seluruh ruang di Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh juga telah disemprot dengan cairan disinfektan, sebagai langkah upaya antisipasi penularan COVID-19. Antara