Puluhan siswa/siswi SMAN I Lhoknga Kabupaten Aceh Besar melepas sebanyak 25 tukik penyu jenis belimbing dari hasil penangkaran ke habitatnya di Pantai Lhoknga, Sabtu.
Pelepasan dua puluhan penyu bersama sejumlah pihak tersebut merupakan salah satu upaya agar satwa yang dilindungi tersebut terus berkembang biak dan tidak terancam punah.
βIni merupakan pendidikan secara langsung kepada seluruh siswa dalam menjaga dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap keberlangsungan hidup satwa yang terancam punah akibat tingginya pemburuan telur untuk dikonsumsi,β kata Kepala SMAN I Lhoknga Elly Suzana.
Dijelaskannya, dengan keikutsertaan langsung para siswa bersama kelompok masyarakat pelindung penyu akan meningkatkan kepekaan mereka terhadap satwa-satwa yang perlu dilindungi.
βArtinya, dengan pendidkan sejak dini yang telah diberikan maka akan terus memotivasi mereka untuk menjaga dan memberikan pemahaman kepaa masyarakat terhadap berbagai satwa dilindungi yang terancam punah,β katanya.
Ia mengatakan program pelepasan penyu yang turut dihadiri perwakilan Dinas Pendidikan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) merupakan kerja sama dengan Jaringan Kuala dan juga masyarakat peduli penyu
Elly mengatakan sekolah yang dipimpinnya tersebut merupakan salah satu dari tiga sekolah di Indonesia yang menjadi pelaksana program pembersihan pantai, iklim, penyelamatan penyu, pohon bakau dan terumbu karang.
Pihaknya meyakini program yang telah berjalan di sekolah tersebut akan terus dilanjutkan dan pihaknya juga berharap terus adanya pendampingan dari berbagai pihak yang telah membantu kegiatan tersebut.
Sekretaris Jaringan Kuala Marzuki mengatakan SMAN I Lhoknga merupakan sekolah pilot projek di Aceh dalam melaksanakan lima progam tersebut.
Sementara itu Ketua Kelompok masyarakat budidaya penyu Jafaruddin Harun mengatakan dari 50 telur yang dilakukan penangkaran hanya 25 tukik penyu yang berhasil menetas.
βSaat ini masih ada sekitar 100 butir telrur penyu lagi dalam penangkaran dan kami perkirakana akan menetas pada akhir Februari,β katanya.
Ia menambahkan, telur penyu yang dilakukan penangkaran tersebut selain diambil sendiri dari pantai stempat ada juga diberikan langsung oleh masyarakat.
βKami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan penyu dengan tidak mengambil telurnya,β demikian Jafaruddin.