Pihak kepolisian daerah Aceh masih terus memburu pelaku pembunuhan Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan Partai Nasional Aceh (DPK PNA) Kutamakmur, Aceh Utara, pada Kamis dini hari lalu.
Hal demikian dikatakan Kapolda Aceh Irjen Polisi Herman Effendi pada deklarasi Pemilu Damai di Mapolda Aceh Jum’at (07/02/2014).
Kapolda mengakui pihaknya sudah mengantongi nama salah satu pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Juwanis, namun Kapolda menolak untuk menyebutkan nama dari pelaku, selain itu Kapolda mengatakan sejauh ini pihaknya tidak menuding partai politik manapun dalam kejadian tersebut.
Kapolda juga belum mau menyebutkan kejadian tersebut ada kaitannya dengan pemilu, menurut Kapolda semua akan terungkap jika sipelaku sudah berhasil ditangkap.
“Saya tidak melihat itu siapa, saya tidak lihat partai apa, tapi saya melihat itu adalah orang yang melakukan kejahatan”ujarnya.
Kapolda berharap dengan adanya deklarasi pemilu damai bisa mengendalikan situasi Aceh agar tetap aman dan damai, kapolda mengakui pihaknya sudah menyiapkan pasukan khusus untuk mengamankan pemilu mendatang.
Sementara itu ketua KIP Aceh Ridwan Hadi mengatakan sebagai daerah yang menjalankan syariat Islam sudah seharusnya pemilu di Aceh berajalan aman dan damai, menurutnya deklarasi tersebut sebagai titik awal untuk terciptanya pemilu damai di provinsi Aceh.
“Pelanggaran tetap harus diselesaikan sesuai dnegan prosedur hukum yang berlaku”ujarnya.
Terkait dengan penganiayaan yang menewaskan salah seorang kader PNA di kabupaten Aceh Utara, Ridwan mengaku tidak punya kapasitas untuk menjawab persoalan tersebut, ia menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak panitia pengawas pemilu untuk merekomendasikannya, apakah hal itu masuk dalam pelanggaran pemilu ataupun kriminal murni.