Upaya Pemerintah Aceh memacu pertumbuhan ekonomi belum membuahkan hasil, Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh PADA RABU (05/02/2014) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2013 bahkan tidak mencapai angka 6 persen.
Pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2013 dengan migas hanya tumbuh 5,36 persen, padahal tahun 2012 mencapai 6,07 persen, sedangkan tanpa migas hanya tumbuh 4,18 persen, atau jauh melambat dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 5,14 persen.
Kepala BPS Aceh Hermanto mengatakan melambannya pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2013 lalu salah satunya disebabkan oleh telatnya pencairan dana yang bersumber dari APBA. Selain itu menurutnya kenaikan harga BBM pada Juni 2013 lalu dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) juga menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi Aceh.
“Harapan kita tumbuhanya minimal enam persen, ini pengaruhnya karena pencairan dana kita selalu terlambat, seharusnya SKPA proaktif, sehingga ada dampak ekonominya”ujarnya.
Hermanto menambahkan untuk pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan IV tahun 2013 dengan migas sebesar 1,41 persen, dan tanpa migas sebesar 1,84 persen. Sedangkan secara tahunan (Year on year) pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas tumbuh sebesar 3,82 persen dan tanpa migas sebesar 5,27 persen.
Hermanto menjelaskan laju pertumbuhan ekonomi Aceh pada tahun 2013 dari sisi lapangan usaha yang paling tinggi adalah sektor bangunan tumbuh sebesar 7,33 persen, diikuti sektor perdagangan , hotel dan restoran sebesar 7,12 persen. “ Sementara dari sisi pengeluaran yang paling tinggi adalah PMTB sebesar 5,42 persen dan konsumsi rumah tangga yang mencapai 4,79 persen”Lanjutnya lagi.
Lebih lanjut Hermanto merincikan nilai PDRB Aceh ADHB dengan migas meningkat menjadi Rp. 26,93 Triliun pada triwulan IV tahun 2013 dan tanpa migas meningkat menjadi Rp. 23,43 Triliun. Sedangkan bedasarkan harga konstan 2000, PDRB ADHK triwulan IV tahun 2013 dengan migas sebesar Rp. 9,69 triliun dan tanpa migas sebesar Rp. 8,81 Triliun.
Hermanto menjelaskan struktur PDRB Aceh baik dengan migas maupun tanpa migas menunjukkan bahwa dua sektor yang merupakan leading sektor bagi perekonomian Aceh tahun 2013, yaitu sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restaoran, “ Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi yang terbesar adalah komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai 40,40 persen dan konsumsi pemerintah sebesar 27,45 persen”pungkasnya.