Seorang ulama karismatik di Provinsi Aceh dilaporkan terpapar virus corona, sehingga total warga yang terinfeksi COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 150 kasus.
Direktur RSUD Zainoel Abidin Kota Banda Aceh dr Azharuddin melalui Koordinator Pelayanan Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dr Novina Rahmawati, Rabu, membenarkan pasien ke 150 tersebut seorang pria yang dikenal sebagai ulama Aceh.
“Iya betul ada penambahan (positif COVID-19), seorang ulama,” kata dr Novina di Banda Aceh.
Ulama karismatik di daerah Serambi Mekkah tersebut berinisial HB, 71 tahun, yakni salah satu pimpinan pesantren di kawasan Samalanga, Kabupaten Bireuen.
Sebelum dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin pada Selasa (21/7) malam, kata Novina, HB memiliki gejala sesak nafas disertai batuk dan mendapat penanganan medis di salah satu rumah sakit di Bireuen.
“Keluhan batuk dan sesak nafas saat dibawa (ke RSUD Zainoel Abidin),” kata Novina.
Selanjutnya, kata Novina, saat tiba di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, pasien HB langsung menjalani pemeriksaan rapid antigen yang hasilnya menunjukkan reaktif.
Kemudian, dilanjutkan dengan uji swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) serta tes cepat molekuler (TCM) di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, dan hasilnya positif COVID-19.
“Hasilnya keluar malam juga, sekitar jam 01.00 WIB dini hari (Rabu, 22/7),” katanya.
Kini, HB sedang menjalani isolasi dan perawatan medis di ruang respiratory intensive care unit (RICU). Di ruang intensif itu hanya tersisa HB, sedang pasien positif COVID-19 lain berada dj ruang isolasi Pinere II rumah sakit setempat.
“Sekarang tinggal beliau (HB) seorang di RICU. Karena kalau pasien sudah kondisi membaik itu pindah ke ruang isolasi biasa, ruang Pinere II,” katanya. Antara