Pemerintah Aceh berencana mendirikan sekolah pilot dan Politehnik penerbangan Aceh di bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar.
Saat ini pemerintah Aceh melalui Lembaga Dirgantara Aceh (LDA) sedang menunggu izin dari Dikti.
Hal demikian dikatakan ketua LDA Marsekal Muda Purnawirawan Teuku Syahril kepada wartawan di Banda Aceh, Senin (13/01/2014).
Teuku Syahril menyebutkan untuk tahap awal pemerintah Aceh melalui APBA 2013 sudah menganggarkan dana sebesar Rp. 15, 3 Milyar untuk LDA, dana itu masing-masing digunakan untuk pendidikan dan pelatihan dan penyiapan panduan Politehnik penerbangan, untuk kegiatan itu LDA menghabiskan anggaran sebesar Rp. 13,2 milyar dan untuk operasional LDA sebesar Rp. 2,12 Milyar.
Menurutnya anggaran tersebut dipergunakan untuk beasiswa sebanyak 62 putra/putri Aceh disejumlah perguruan tinggi diluar Aceh.
“Dalam UUPA disebutkan bahwa bandara dan pelabuhan dikelola oleh pemerintah Aceh, bagaimana kita bisa kelola kalau kita tidak punya sumber daya manusianya”lanjutnya.
Teuku Syahril mengatakan ke 62 putra/putri Aceh yang sudah disekolahkan tersebut masing-masing pilot 21 orang, management bandara 10 orang, management trasportasi udara 10 orang, tehnik penerbangan 10 orang, tehnik elektronik penerbangan 10 orang dan tehnik avionic pesawat 1 orang.
Menrutnya mahasiswa yang sudah dikuliahkan tersebut sudah menandatangani perjanjian untuk mengabdi disekolah pilot dan politehnik penerbangan Aceh nantinya.
Pihaknya berharap izin untuk mendirikan sekolah pilot dan politehnik penerbangan Aceh bisa keluar tahun ini, “untuk membangun kampus tersebut juga sudah diusulkan menggunakan dana APBN yang ditkasir mencapai Rp. 300 Milyar”lanjutnya.
Syahril menambahkan untuk mewujudkan hal itu pihaknya juga sudah meminta adanya kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia, MAS, dan SIA. “Selain itu kita berharap adanya kerja sama dengan provinsi lain untuk ikut mengirimkan mahasiswanya”pungkasnya.