Sukses menggelar Pasar Tani tahun 2019, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh kembali menggelar event dwi mingguan yang melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Aceh, Kelompok Tani Wanita (KTW) dan Warga Tani Binaan Penyuluh Pertanian itu di tahun 2020.
“Alhamdulillah, tahun lalu Pasar Tani yang kita gelar dwi mingguan ini berjalan sukses, bukan sukses bagi Distanbun tapi tingginya interaksi para penjual dan pembeli serta transaksi yang terjadi selama Pasar Tani 2019 sangat membahagiakan dan berdampak langsung bagi denyut ekonomi masyarakat, terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Aceh,” ujar Kadistanbun Aceh A Hanan.
Kadistanbun berharap, di tahun 2020 ini akan semakin banyak pelaku UMKM yang mendapatkan manfaat dari kehadiran Pasar Tani. Selain itu, masyarakat umum dapat datang langsung ke Pasar Tani dan berbelanja kebutuhan hariannya.
“Sesuai dengan instruksi Pak Plt Gubernur Aceh, kita harus memberdayakan UMKM karena keberadaannya akan sangat membantu program pemerintah, terutama untuk menekan angka pengangguran dan menanggulang kemiskinan. Oleh karena itu, maka Distanbun Aceh memandang perlu melanjutkan event ini di tahun 2020,” kata A Hanan.
A Hanan menambahkan, Pasar Tani 2020 tetap digelar dwi mingguan di setiap hari Rabu. Berikut ini adalah jadwal Pasar Tani 2020. Januari Tanggal 8 dan 22, Februari Tanggal 12 dan 26, Maret Tanggal 11 dan 25, April Tanggal 8 dan 22, Mei 13 dan 27, Juni Tanggal 10 dan 24, Juli Tanggal 8 dan 22, Agustus Tanggal 12 dan 26, September Tanggal 10 dan 24, Oktober Tanggal 14 dan 28, November Tanggal 11 dan 25, dan Desember di Tanggal 9 dan 23.
Sementara itu, Yuni Saputri selaku Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Hortikultura Distanbun Aceh menjelasakn, jenis bahan yang akan diperdagangkan tetap sama, mulai dari sembako, sayur mayur, makanan siap saji, sayur siap saji, jus hingga bibit pohon tanaman buah.
“Produk yang tersedia tetap sama seperti tahun 2019 lalu sembako, sayuran organik dan semi organik. Dan yang paling penting, stand yang kami sediakan untuk UMKM tetap gratis. Tujuannya tentu sesuai dengan yang disampaikan oleh Pak Kadis tadi, yaitu melaksanakan instruksi Gubernur untuk memberdayakan UMKM Aceh,” ujar Yuni.
Tak hanya pelaku UMKM, sambung Yuni, penyelenggaraan Pasar Tani juga berimbas pada tingginya aktivitas penyedia jasa transportasi, seperti becak dan ojek online.
“Nilai transaksi yang terjadi sepanjang pelaksanaan Pasar Tani tahun 2019, mencapai Rp2,9 miliar. Yang juga membahagiakan, event ini juga berimbas kepada penyedia jasa angkutan, baik becak maupun ojek online. Jadi, manfaat event ini semakin meluas, ini tentu sangat baik bagi perkembangan perekonomian Aceh,” imbuh Yuni.