Direktur Operasional PT PLN Wilayah Barat Indonesia, Hari Jaya Pahlawan mengatakan, krisis listrik di Provinsi Aceh yang terjadi sejak pertengahan 2008 lalu, akan berakhir pada bulan Mei 2010 mendatang. Menurutnya, krisis listrik yang selama ini terjadi di Aceh akibat kurangnya daya listrik yang dimiliki pihak PLN Aceh, sehingga pemadaman bergilir terpaksa dilakukan.
Menurutnya, menyusul telah didatangkan sejumlah mesin pembangkit listrik yang telah disewa pada sejumlah pihak, guna mengatasi krisis listrik yang selama ini terjadi.
Kurangnya daya listrik di wilayah Pantai Timur Utara Aceh mencapai 30 MW, Banda Aceh 30 MW, serta Aceh Barat, Nagan Raya, serta Aceh Jaya masing-masing sekitar 15 MW. Sedangkan kawasan lainnya termasuk pulau Simeulue, juga akan teratasi karena telah tersedia mesin pembantu dan tinggal dioperasikan saja.
Secara terpisah, Ketua Komisi VII DPR RI, Teuku Riefky Harsya meminta persoalan listrik di Aceh dapat ditangani dengan tiga tahap, yakni jangka pendek (maksimal satu minggu) pemadaman bergilir harus segera diselesaikan. Jangka menengah (maksimal satu bulan) menaikkan tegangan di pertengahan transmisi 150 KV dengan pemasangan kapasitor, penyuntingan tegangan sisi 20 KV dengan daya tambahan pembangkit di PLTD sepanjang jaringan transmisi 20 KV, serta mempercepat penambahan daya pembangkit listrik di PLTD Luengbata Banda Aceh. Sedangkan jangka panjang pihaknya meminta supaya PLTD Arun segera dioperasikan, penyelesaian transmisi 150 KV Nagan Raya-Sigli, serta penyelesaian pembangkit listrik 2×100 di Nagan Raya yang kini sedang dikerjakan.
http://radioantero.net/savedeposit/audio/maret 10/100325_fikri_Krisis Listrik teratasi mei.MP3
Author: Rizal Fikri
Positon: Reporter