Bupati Aceh Besar Mawardi Ali secara serius menanggapi wacana perluasan Kota Banda Aceh dengan mengambil beberapa wilayah di Aceh Besar, yang kembali mencuat akhir-akhir ini.
Mawardi sebagaimana pernyataannya yang disiarkan melalui akun facebook Muliadi Bin Muhammad menegaskan, wilayah Aceh Besar sudah final dan harga mati. Oleh karenanya Mawardi meminta Banda Aceh utuk fokus membangun wilayahnya tanpa harus mengangkat isu perluasan kota.
Apalagi kata Mawardi istilah perluasan tidak dikenal dalam regulasi Indonesia, yang ada hanya penggabungan dan pemekaran. Mawardi menilai isu perluasan kota Banda Aceh tidak ada manfaatnya.
Mawardi Ali juga menyarankan Banda Aceh fokus membangun wilayahnya, karena terdapat beberapa indikator di Banda Aceh yang justru menunjukkan grafik penurunan. Misalnya kata Mawardi, dulu Banda Aceh mendapatkan Adipura, sekarang tidak dapat. Begitu juga dengan PDAM Banda Aceh yang jauh dibawah PDAM Aceh Besar.
Selain itu pengelolaan sampah Banda Aceh yang setiap hari diangkut ke Aceh Besar juga tidak memenuhi standar, sehingga menimbulkan bau tak sedap. Mawardi Ali mengaku bingung mengapa isu wacana perluasan itu dimunculkan, apakah karena tidak menganggap eksistensi Aceh Besar.
“Pertanyaannya, apakah sebenarnya yang di andalkan Banda Aceh, prestasi apa yang sudah dihasilkan, pernah juara umum pekan olahraga Aceh, tapi saat ini telah diraih kabupaten Aceh Besar, Popda juga seperti itu, MTQ juga seperti itu, atau mengandal fiskal, APBK 2020 Aceh Besar kami mensahkan Rp 2,1 triliun, sementara Banda Aceh hanya Rp 1,4 triliun,” ujar Mawardi Ali
Keinginan Banda Aceh terhadap wilayah Aceh Besar menurut Mawardi sesuatu yang sangat keterlaluan. Mawardi Ali mengaku juga pernah berdiskusi dengan Aminullah, dan Aminullah mengatakan bahwa ingin perluasan ke Aceh Besar.
“Kalau ingin membangun fasilitas fasilitas publik silahkan, toh tanahnya kan milik masyarakat Aceh besar, seperti terminal barang milik Banda Aceh, ada di Aceh Besar, kantor PDAM Banda Aceh ada di Aceh Besar,LP Banda Aceh ada di Aceh Besar,TPA juga ada di Aceh Besar,” pungkas Mawardi.