Sebanyak tiga ratusan guru termasuk kepala sekolah SD, SMP, dan SMA dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar mengikuti seminar nasional peringatan HUT PGRI ke 74 dan Hari Guru Nasional, yang berlangsung, Sabtu (7/12/2019) di Aula Dinas Pendidikan Aceh.
Acara yang mengusung tema “Revolusi pendidikan berbasis digital dan aplikasi turut dihadiri oleh sejumlah pejabat yang ada dilingkungan Disdik Aceh, Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD dalam sambutannya mengatakan peran dan fungsi guru dalam pembentukan karakter dan akhlak peserta didik tidak dapat digantikan dengan teknologi. Tapi guru harus mampu menerapkan teknologi yang tepat didalam mengajar siswanya.
“Proses pendidikan dan sarana pendukung yaitu harus memberi dampak pada peningkatan kompetensi dalam dimensi pengetahuan, keterampilan dan sikan bagi peserta didik,” katanya.
Dia menambahkan guru adalah sosok pemberi inspiratif yang mampu menggerakkan potensi diri anak didiknya.
Seorang guru telah terlatih kesabaran, keikhlasan dan tanggungjawab dalam mengisi jiwa anak didik menjadi kaya kepribadian.
“Kebanggaan guru memuncak, bila anak didiknya meraih prestasi yang membanggakan. Namun sebaliknya kesedihannya memuncak ketika anak didiknya tidak berdaya dan kalah dalam meniti kehidupan,” ujarnya.
Kadisdik juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada para guru atas karya besarnya dalam mendidik karakter anak didiknya. HUT Guru Nasional merupakan ajang memotivasi diri untuk berkarya dan berbakti untuk generasi bangsa ini.
“Literasi digital harus terus dikembangkan agar anak didik dapat kita pastikan memiliki kompetensi yang sesuai dan tidak menjadi asing dengan zamannya,” ucapnya.
Menurutnya, digitalisasi adalah salah satu ciri era 4.0 dan abad 21. Oleh karena itu, semua pihak diminta untuk dapat menerapkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.
“Pergantian zaman yang kini terus bergulir dalam dunia pendidikan tidak bisa ditolak, tapi yang harus dilakukan adalah bagaimana menyiapkan peserta didik yang berkarakter Islami dan berakhlak mulia,” pungkasnya.
Rachmat menambahkan implementasi tugas, fungsi dan tanggungjawab profesi agar dapat diwujudkan dalam bentuk. Karena seorang guru akan mulia dengan karya yang diciptakannya.