Fraksi PPP-PKS mengkritisi Lembaga Penjamin Sumber Daya Manusia Aceh (LPSDMA), pasalnya arah pemberian beasiswa yang selama ini dikucurkan tidak sesuai dengan SDM yang dibutuhkan masyarakat Aceh.
Hal demikian dikatakan Juru bicara Fraksi PPP-PKS DPR Aceh Mahyaruddin Yusuf pada rapat paripurna penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi di DPR Aceh terhadap RAPBA-Perubahan 2013, Kamis (03/10/2013).
Mahyaruddin mengatakan seharusnya pembiayaan dana beasiswa mengacu kepada disiplin ilmu yang dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat berdasarkan arah dan kebijakan pembangunan Aceh, Fraksi PPP-PKS khawatir beasiswa pendidikan yang direalisasikan tidak terarah, justru akan menjadi sia-sia belaka.
“Fraksi kami juga mengkritisi tidak meratanya disiplin ilmu yang direncanakan oleh LPSDMA dan tidak sesuai dengan kebutuhan SDM yang diperlukan oleh masyarakat Aceh”lanjut politisi PKS itu.
Mahyaruddin menambahkan kondisi perkembangan budaya Aceh saat ini, membutuhkan lahirnya ulama dan intelektual yang memiliki kapasitas keilmuan agama yang dapat dihandalkan. Oleh karena itu Pemerintah Aceh sepatutnya mempersiapkan tokoh-tokoh intelektual Islam dengan cara mengirim para mahasiswa S2 dan S3 untuk belajar ilmu Syariah di negara-negara Timur Tengah.
“Hal ini sangat penting dilakukan, mengingat perlunya keseimbangan pembiayaan dana beasiswa pendidikan antara disiplin ilmu pendidikan umum dengan pendidikan Agama Islam”lanjutnya lagi.
Selain itu pihaknya menganggap perlu juga disiapkan alokasi beasiswa untuk para hafizh Alquran. Hal untuk mempersiapkan imam-imam masjid di Aceh dari kalangan Hafizdz Al-Qur’an.
