Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan kehadiran Pasar Tani meski masih berkala telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kecil. Mereka dapat memperoleh komoditi pertanian dan perkebunan lebih murah daripada harga di pasar.
Pasar Tani merupakan program Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang memfasilitasi pembeli dan pelaku usaha pertanian dan bahan pokok lainnya bertemu secara langsung. Harga bahan pokok yang dijual di pasar tani lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.
“Alhamdulillah, permintaan semakin membludak, yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana pasar tani ini dapat lebih diperuntukkan bagi mereka yang kurang mampu, harganya yang murah tentu bisa sedikit mengurangi beban mereka,”ujar Dyah Erti Idawati saat menghadiri syukuran satu tahun usia Pasar Tani, Banda Aceh, Rabu, (23/10).
Syukuran setahun pasar tani itu juga dirangkai dengan santunan kepada sejumlah anak yatim. Mereka adalah anak-anak yang tinggal di desa yang berdekatan dengan lokasi pasar tani.
Dyah yang juga istri Plt Gubernur Aceh itu berterima kasih kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh atas terobosan yang mereka gagas itu. Ia berharap hal tersebut dapat menjadi ladang amal bagi seluruh aparatur di Dinas tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan, mengharapkan kehadiran pasar tani dapat terus didukung oleh semua pihak. Pasar tani, lanjut dia, merupakan wadah pendukung usaha pelaku pertanian. Selain itu, masyarakat yang membeli kebutuhan dapur pun juga bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
“Barang di sini berasal langsung dari petani yang berada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Barang yang dijual haruslah organik, tidak boleh mengandung unsur kimia,” kata Hanan.
Selama ini, kata Hanan, pasar tani digelar dua kali dalam sebulan. Namun seiring meningkatnya peminat, masyarakat meminta agar pasar tani dapat digelar seminggu sekali.