Niken KDI dan Rahmi Idola Cilik akan Meriahkan Malam Pembukaan Aceh Culture Festival 2013

Selain kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 6, masyarakat Aceh juga akan dihibur dengan ajang kegiatan seni lainnya, yaitu Aceh Culture Festival 2013, yang akan dibuka malam ini, Jumat (20/9/2013) di pelataran parkir Stadion H. Dimurthala Lampineung, Banda Aceh.

“Aceh Culture Festival adalah nama lain (bebahasa inggris) dari Pekan Kebudayaan Aceh. Bedanya, jika PKA lebih memfokuskan kepada tarian trasisi Aceh dan kegiatan seni budaya lainnya, maka  Aceh Culture Festival lebih kepada panggung musik yang variatif, seperti POP, Rock, dan Etnik,” kata Director Show Aceh Culture Festival, Sarjev, Sabtu (20/9) di Banda Aceh.

Selain menyajikan berbagai jenis musik panggung, kata Sarjev, Aceh Culture Festival memperlombakan Musik Akustik Aceh yang diikuti 20 peserta (Grup Band), dari berbagai daerah di Aceh.

“Mereka akan membawakan 1 lagu wajib dari Album Krak Band (Jinoe, Nanggroe atau Reumeh), dan satu lagu bebas (Latin atau Indonesia). Mereka akan tampil diantara penampilan seni-seni persembahan lainnya dalam Aceh Culture Festival yang akan digear beberapa hari kedepan. Dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada malam pucak, Sabtu (29/9), mendatang,” ujar Sarjev.

Selain penampilan panggung, Sarjev menambahkan, Aceh Culture Festical juga akan menyajikan sejumlah penampilan menarik lainnya seperi Lawak Aceh, Sirkus, Sulap, Teater, Musik sampah, Pemenang Juara Pertama Tari Ratoh Jaroe se-Jakarta, serta penampilan berbagai artis Aceh dan nasional, seperti Empang Breuh, Niken KDI, Rahmi Indola Cilik, Apa Gengse, Liza Aulia, Joel Pasee, Cut Ika Liana.  Aceh Cultture Festival juga menyuguhkan sejumlah pameran dari berbagai element, seperti otomotif, kuliner, style, dan sejumlah produk dan jasa di Aceh yang masing-masingnya telah memiliki stand di areal acara depan Stadion Lampineung.

“Untuk malam pembukaan yang akan berlangsung malam ini, akan dimeriahkan oleh Niken KDI, Rahmi, Rahmi Idola Cilik, dan Cut Ika Liana (Juara Bintang Radio se Asia Tenggara), Tari Ratoh Jaroe, serta berbagai penampilan lainnya,” jelas Sarjev.

Aceh Culture Festival, Sarjev juga menambahkan, dikelola oleh teman-teman kreatif yang masih memiliki basic dan pengalaman di bidang Even Organizer (EO), yaitu Pamor, Delta, dan The KraK.

“Diharapkan, acara ini dapat menjadi kalender lima tahunan Pemerintah Aceh. Dimana Aceh juga perlu menyuguhkan berbagai hal inovatif baru, agar pihak luar lebih mengenal Aceh secara luas. Aceh telah memiliki karakter internasional, yakni telah dikenal lewat Saman-nya, namun Aceh juga perlu dikelal lewat tari dan seni budaya lainnya, agar masyarakat luar mengadopsi nilai Aceh dengan lebih kaya,” imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads