Kepolisian Sektor Ulee Kareng Kota Banda Aceh berhasil mengungkap jaringan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) yang selama ini beroperasi di Wilayah Banda Aceh, Aceh Besar dan sekitarnya.
Polisi Berhasil menangkap 2 orang pelaku pencurian dan 2 orang penadah, sementara enam orang lainnya masih DPO. Selain itu Polisi juga berhasil mengamankan Barang bukti 6 Unit Mobil Pick Up dan 2 unit Sepeda Motor.
Kapolsek Ulee Kareng AKP. Abdul Muthalib mengatakan keberhasilan membongkar aksi pencurian kendaraan bermotor itu berkat kerjasama dengan Satreskrim Polresta Banda Aceh dan Direktorat kriminal umum Polda Aceh, menurutnya kedua pelaku masing-masing Anwar alias Poro dan Saridin alias PAN masing-masing ditangkap di Banda Aceh dan Aceh Besar, Anwar sendiri berstatus residivis atas kejahatan yang sama, sedangkan Penadah yang berhasil ditangkap masing-masing Munir ditangkap di Kembang tanjong Pidie dan Saimun ditangkap di Nagan Raya.
“Anwar kami tangkap di Dekat Masjid Baiturrahman Banda Aceh dan Saridin kami tangkap di Mireuk Lam Reudeup Aceh Besar, kalau penadah kami tangkap di Pidie dan Nagan Raya, untuk saat ini ada 6 Unit Pick Up berhasil kami sita”lanjutnya.
Abdul Muthalib menambahkan semua barang bukti saat ini sudah diamankan di Polsek Ulee Kareng Banda Aceh, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap enam orang DPO dan 10 Barang bukti yang belum ditemukan.
Menurut Kapolsek sesuai dengan pengakuan dari tersangka Anwar, kelompok Curanmor itu selama menjalankan aksinya sudah mencuri 17 kendaraan bermotor, masing-masing 13 mobil Pick Up dan 5 Sepeda Motor, untuk kendaraan bermotor Pick up itu dijual dengan harga antara Rp. 8 juta hingga Rp. 12 Juta/unit.
Kapolsek menjelaskan , dalam menjalankan aksinya pelaku membuntuti setiap kendaraan yang menjadi sasaran hingga sampai ke rumah korban, begitu suasana sudah sepi barulah pelaku menjalankan aksinya dengan menggunakan kunci letter, menurutnya para pelaku menjalankan aksinya ketika ada permintaan dari para penadah.
“Mereka melakukan aksinya jika ada permintaan, permintaan khususnya untuk angkutan barang kepedalaman seperti di Meulaboh “ujarnya.