Kebakaran lahan di 10 kabupaten di Aceh mencapai 111 hektare. Hingga hari ini, api baru bisa dipadamkan sekitar 90 persen pada lahan terbakar itu.
“Sejak 5 Juli sampai saat ini sudah terjadi kebakaran hutan dan lahan di 10 kabupaten atau 23 kecamatan di Provinsi Aceh seluas lebih-kurang 111,04 hektare. Kondisinya 90 persen dapat dipadamkan dan satu kabupaten lagi masih diupayakan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek kepada wartawan, Selasa (9/7/2019).
Daerah yang mengalami kebakaran lahan dan hutan yang sudah bisa dipadamkan di antaranya Nagan Raya (32,5 hektare), Bener Meriah (¼ hektare), Aceh Barat Daya (3 hektare), Aceh Besar (19 hektare), dan Aceh Selatan (3,5 hektare).
Selain itu, di Aceh Jaya (2 hektare), Aceh Tengah (1 hektare), Gayo Lues (1 hektare), serta Aceh Singkil (4 hektare). Sedangkan di Aceh Barat, kebakaran terjadi di empat kecamatan, yaitu Johan Pahlawan, Samatiga, Wolya Barat, dan Meurebo. Total lahan terbakar di wilayah ini mencapai 45 hektare.
“Pemadaman masih terus dilakukan dikarenakan cakupan wilayah terus bertambah dan mendekati pemukiman warga. Satu kecamatan di Aceh Barat masih didata luas lahan yang terbakar,” jelas Dadek.
Petugas di lapangan, jelas Dadek, kewalahan memadamkan api karena disebabkan beberapa faktor. Dia menyebut petugas kekurangan pompa apung atau pompa tekanan tinggi portabel sebanyak 10 unit.
“Petugas juga membutuhkan selang sebanyak 50 rol dan alat pemukul api serta cairan peresap,” ujar Dadek.
Menurut Dadek, BPBA saat ini sudah menyalurkan sepatu tahan api ke petugas serta mendistribusikan 50 unit alat pemukul api. Selain itu, meminjamkan tujuh unit pompa BNPB serta bantuan selang sebanyak 25 rol.
“Kita juga menyalurkan masker kepada masyarakat,” ungkapnya. detik