Angka kekerasan terhadap perempuan yang cenderung meningkat di Banda Aceh akhir-akhir ini mengundang keprihatinan Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE.
Kasus paling menyita perhatian Illiza adalah kekerasan yang baru-baru ini terjadi terhadap seorang wanita di Lambaro Skep, IRW. Wanita muda (26 tahun) yang memiliki dua orang anak ini harus dirawat di rumah Sakit akibat mengalami luka sobek di organ vitalnya oleh tangan pelaku setelah gagal ditiduri oleh maling karena berusahan melawan.
Illiza saat mengunjungi rumah korban, Jum’at (19/7) mengutuk keras pelaku kejahatan yang telah menjarah alat-alat elektronik rumah korban dan merobek alat vital korban karena marah saat gagal ditiduri.
“Ini merupakan perilaku biadab, kejahatan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Saya minta kepada pihak berwenang menangkap segara pelaku yang masih buron dan diberi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, karena ini kena pasal berlapis,” pinta Illiza.
Wakil Walikota ini juga menjelaskan maksud dan tujuan dirinya bersama sejumlah Kepala SKPD mengunjungi korban yang masih terbaring lemas di rumahnya selepas dibawa pulang dari rumah sakit.
“Kita datang kesini untuk memberikan dukungan moril kepada korban, ini sungguh menyisakan rasa trauma yang mendalam bagi korban. Apalagi kejadiannya dilakukan di depan putranya,” jelas Illiza.
Selain itu, lanjut Illiza, Pemko Banda Aceh akan memberikan pendampingan hukum bagi korban dan akan memulihkan rasa trauma dengan bimbingan konseling yang akan didampingi psikolog.
“Ibu muda dan dua anaknya perlu kita pulihkan kondisinya, terutama trauma yang mereka rasakan benar-benar berat,” ujar Illiza.
Dalam kesempatan itu, Illiza juga menghimbau kepada warga kota agar lebih meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi keamanan keluarga sendiri.
“Pastikan rumah dalam keadaan terkunci ketika anda pergi tarawih ataupun saat meninggalkan anak-istri di rumah untuk mencari rezeki, karena kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh mereka yang mengincar sesuatu di rumah anda,” himbau Illiza.
Dari penuturan warga Lambaro skep, kejadian terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Suami IRW yang sehari-hari mencari nafkah dengan menjaring ikan meninggalkan rumah untuk mencari ikan dengan kondisi istri dan anak-anaknya masih tertidur. Saat itulah si maling datang dan mencongkel jendela kamar IRW dan anak-anaknya yang sedang tertidur.
“Saat itulah kekerasan dan penjarahan itu terjadi. Tapi si pelaku yang merupakan tetangga IRW telah terindentifikasi dan saat ini dinyatakan buron oleh Kepolisian,” jelas warga yang namanya enggan ditulis.