Anggota Komisi Hukum DPR RI asal Aceh, Nasir Djamil berharap agar 12 nelayan asal Myanmar yang diselamatkan di perairan Aceh beberapa waktu lalu bisa segera dilakukan barter dengan 15 Nelayan Aceh yang hingga saat ini masih ditahan pihak Myanmar.
Hal demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI itu saat mengunjungi rumah detensi imigrasi (Rudenim) di Belawan, Minggu (23/12). Di Rudenim, Nasir Djamil diterima oleh Kepala Rudenim Victor Manurung.
Kunjungan tersebut kata Nasir dimaksudkan untuk menemui langsung 12 nelayan asal Myanmar yang terdampar di perairan Idi , Aceh Timur, beberapa waktu lalu.
Kepada Nasir Djamil , para nelayan asal Myanmar mengatakan bahwa kapal penangkap ikan mereka mengalami kebocoran dan masuk air ke dalam kapal, dan dihempas angin kencang sehingga kapalnya tenggelam.
“Mereka sempat terapung-apung di laut, namun berkat drum-drum palstik yang mereka ambil dari kapal. Sekitar lima jam mereka di laut dan akhirnya ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan Aceh,” ujar Nasir.
Dalam pertemuan itu, kata Nasir, para nelayan menginginkan agar mereka dipulangkan ke negara asal mereka Myanmar. Selama ditahan di Rudenim, mereka mengakui diperlakukan dengan baik.
Sementara itu Kepada Kepala Rudenim, Nasir Djamil mengatakan bahwa saat ini ada 15 nelayan asal Aceh yang ditahan oleh pihak otoritas Myanmar karena dituduh melakukan pelanggaran berupa masuk dan menangkap ikan secara ilegal.
“Saya berharap 15 nelayan Aceh tersebut bisa dibarter dengan 12 nelayan Myanmar yang saat ini ditahan di Rudenim,” ujar Nasir Djamil.