Wali kota Banda Aceh Mawardy Nurdin didesak untuk segera mengambil tindakan yang tegas terhadap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) kota Banda Aceh, atas nama Edi Syahputra yang diduga melindungi pelaku mesum beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan Pengusrus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banda Aceh saat melakukan aksi unjuk rasa di depan balai kota Banda Aceh Rabu (24/4) siang.
Ketua Kammi Banda Aceh Safrizal Umar mengatakan kasatpol pp-wh Banda Aceh harus segera di copot dari jabatannya karena telah membebaskan pelaku mesum, pelaku mesum berinisial AF dibebeskan Kasatpol PP-WH diduga karena yang bersangkutan adalah ajudan walikota Banda Aceh.
“kasatpol pp dan wh Banda Aceh harus di copot dari jabatannya, karena telah melindungi pelaku mesum, jika tidak maka kami minta walikota Banda Aceh mundur dari jabatannya, ini sangat ironi, hukum tajam kebawah dan tumpul keatas”
Safrizal menambahkan pelaksanaan syariat Islam dikota Banda Aceh jangan hanya sekedar selogan dan ajang pencitraan semata, sedangkan penindakannya hanya berlaku untuk rakyat kecil saja.
Selain aksi KAMMI di balai kota Banda Aceh, puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) juga melakukan aksi yang sama di simpang lima kota Banda Aceh.
Sementara itu pada selasa sore (23/4) Puluhan Pelajar Islam Indonesia (PII) juga berunjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Dalam aksinya, mereka juga meminta agar Kasatpol PP Banda Aceh segera dicopot dari jabatannya karena telah membekingi pelaku khalwat.
Koordinator aksi Fajar Andi Saputra, mengatakan, Pemerintah Kota Banda Aceh harus menerapkan syariat Islam secara kaffah dengan tidak pandang bulu.