Rumah Sakit Umum Daerah Meuraksa kota Banda Aceh belum memilki dokter spesialis paru yang definitif untuk menangani penyakit TBC yang terus mengalami peningkatan di kota Banda Aceh.
Hal demikian dikatakan Direktur BLUD Rumah Sakit Meuraksa Banda Aceh Ridwan, pada seminar kesehatan umum bersama tim dokter spesialis Rumah sakit umum Meuraksa Banda Aceh, Rabu (24/4) Pagi.
Ridwan menambahkan untuk memenuhi dokter spesialis paru pihaknya melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh yang merupakan rumah sakit provinsi Aceh, selain spesialis paru, beberapa spesialis lainnya juga belum di miliki rumah sakit Meuraksa.
“kita butuh spesialis paru untuk tangani TCB namun sampai saat ini kita tidak punya spesialis paru sehingga kita jalin kerjasama dengan Rumah Sakit Zainal Abidin dan Fakultas Kedokteran”lanjutnya.
Ridwan menambahkan sebagai rumah sakit tipe B, rumah sakit Meuraksa wajib memiliki minimal 3 orang spesialis untuk setiap bagiannya, diakuinya untuk empat besar penyakit saat ini rumah sakit Meuraksa sudah memiliki spesialis meskipun masih sangat kurang,”beberapa kebutuhan seperti spesialis penyakit dalam, spesialis bedah, spesialis kandungan dan spesialis anak, kita sudah punya meskipun masih kurang juga”, lanjutnya lagi.
Diakuinya saat ini sejumlah dokter spesialis sedangkan menyelesaikan pendidikan dan akan selesai dalam 1-3 tahun kedepan.
Sementara itu sebelumnya Wakil ketua DPRK Banda Aceh Razali Mengatakan hasil laporan dari relawan TBC Aceh, diduga sebanyak 112 orang warga kota Banda Aceh tertular penyakit TBC, dan 21 orang diantaranya dinyatakan positif. Razali meminta kota Banda Aceh untuk memperhatikan secara serius penderita TBC yang sudah positif, terutama fasilitas berobat dan ruangan khusus di rumah sakit umum Meraksa.