Pemberitaan Syariat Islam Masih Belum “Sehat”

Bedasarkan hasil pemantauan pemberitaan syariat Islam di Aceh yang dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kota Banda Aceh tidak satupun Media yang beredar di Aceh dalam kategori Media sehat.

Hal itu dikatakan Program Officer Media Sehat AJI Banda, Mukhtaruddin Yacob pada Seminar Nasional Etika Media yang bertema “Etika dan Profesionalitas Media dalam Pemberitaan Syariat Islam” berlangsung Kamis,(11/4) di Banda Aceh.

Mukhtar mengatakan pemantauan dilakukan AJI Banda Aceh dari Februari 2012 sampai dengan Januari 2013,  hasilnya tidak satupun media yang beredar di Aceh baik Cetak maupun onlie yang memenuhi kriteria media sehat dalam melakukan pemberitaan syariat Islam di Aceh. Menurutnya hingga akhir pemantauan, tidak ada Media yang memenuhi  dua  kualifiksi media sehat yaitu segi kuantitas dan kualitas.

“kita simpulkan belum ada media yang berhak menerima kategori media sehat, tapi bukan berarti tidak ada, mungkin  belum ada”lanjutnya.

Mukhtarrudin Yacob menambahkan pemantau pemberitaan Syariat Islam dilakukan terhadap 12 Media cetak dan Online yang terbit di Aceh dan yang beredar di Aceh. Hasil pematauan selama setahun tersebut didapat 833 berita yang berkaitan dengan Syariat Islam.

“awalnya kita lakukan terhadap 18 media, namun dalam perjalanannya ada media yang tidak terbit lagi, sebelumnya ada juga kita masukkan media nasional, tapi ternyata tidak efektif”lanjutnya.

Selain itu menurut Mukhtar Isu yang sangat menonjol ditampilkan oleh media adalah isu penangkapan dan pernyataan sepihak dari petugas dilapangan dan sangat tidak pro terhadap masyarakat dan korban. “narasumber utamanya itu dari WH, jarang sekali dari masyarakat”

Mukhtar menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan tersebut maka diambil kesimpulan bahwa Media dan wartawan harus memperbaiki cara menulis tentang syariat Islam, terutama berkaitan dengan kode etik.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads