Kota Banda Aceh mengalami inflasi tertinggi di Indonesia pada bulan Agustus 2018 dengan nilai inflasi mencapai 0,50 persen.
Angka tersebut menempatkan Banda Aceh pada urutan ketiga tertinggi inflasi dari 82 kota pemantau inflasi di Indonesia.
Sementara untuk pulau Sumatera, Kota Banda Aceh menempati urutan pertama inflasi tertinggi bersama Kota Tanjung Pandan dari 23 kota pemantau inflasi lainnya.
Sementara Kota pemantau inflasi Aceh lainnya yaitu Kota Lhokseumawe dan Kota Meulaboh masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,17 persen dan 0,32 persen.
Sehingga secara keseluruhan inflasi Aceh pada Agustus 2018 sebesar 0,26 persen. Sementara secara nasional terjadi deflasi sebesar 0,05 persen.
Hal demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Wahyuddin pada konferensi pers berita statistik, Senin (03/09/2018) di Kantor BPS Aceh.
Wahyuddin mengatakan pada bulan Agustus 2018, harga berbagai komoditas di Aceh secara umum menunjukkan adanya peningkatan. hal itu ditanda dengan naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,60 pada Juni menjad 128, 93 pada Juli 2018.
“Dari 146 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada Agustus 2018, 101 barang dan jasa menunjukkan adanya peningkatan harga dan 45 jenis barang dan jasa mengalami penurunan harga,” tambahnya.
Wahyudin menyebutkan, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada bulan Agustus 2018 antara lain ongkol, daging ayam, daging sapi, cabe rawit dan cabe merah.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah, tomat sayur, angkutan udara, dan jeruk.