Pada bulan Maret 2013 Kota Banda Aceh mengalami deflasi 0,12%, sedangkan Kota Lhokseumawe mengalami inflasi 0,46% sehingga secara agregat Provinsi Aceh pada Maret 2013 terjadi inflasi 0,16%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS ) Aceh, Hermanto mengatakan secara umum terjadinya deflasi di Banda Aceh disebabkan penurunan harga pada kelompok bahan makanan dengan deflasi sebesar 0,81%, diikuti kelompok sandang dengan deflasi 0,96%, adapun komoditas yang memberikan andil tinggi terhadap terjadinya deflasi di Banda Aceh antara lain telur ayam ras, emas perhiasan, ikan tongkol, beras, cabai merah, dan daging ayam ras.
“inflasi Aceh pada maret masih lebih rendah dari pada inflasi di tingkat nasional, inflasi Aceh paling besar itu disebabkan oleh besarnya inflasi di kota Lhokseumawe”
Sementara itu komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain rokok kretek filter, kemudian rokok kretek, jeruk nipis/limau, bawang merah, tomat buah, jeruk, rokok putih, teri, daging ayam kampong dan daging sapi.Suhaimi mengatakan, dari 96 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga di bulan Maret 2013, ada 58 jenis menunjukkan kenaikan harga dan 38 jenis turun harga
Hermanto menambahkan laju inflasi tahun kalender 2013 sampai Maret 2013, untuk Kota Banda Aceh sebesar 1,39%, Lhokseumawe 4,03% dan Aceh secara keseluruhan 2,68%. Sementara inflasi year on year untuk Banda Aceh sebesar 1,29%, Lhokseumawe 3,19% dan Aceh 2,22%.