Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Efendy mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk terus dan tetap melastarikan budaya lokal. Sebab hal ini menjadi identitasi bangsa.
Hal ini disampaikan Muhadjir ketika menghadiri pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-7 di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Minggu (5/8) malam.
Menurutnya, PKA ke-7 ini merupakan sebuah even budaya yang digelar secara kolosal oleh pemerintah Aceh bersama masyarakatnya. Pemerintah Indonesia mengapresiasi atas terselenggaranya even budaya ini yang sudah berlangsung sejak 1958.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Aceh sangat menghargai dan menjunjung tinggi budayanya,” katanya.
Kini pemerintah Indonesia telah menandai momen yang sangat penting yaitu dengan disahkannya undang-undang nomor 9 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Sejak merdeka, 73 tahun yang lalu baru kali Indonesia memiliki undang-undang kebudayaan.
“Artinya pemerintah telah memberikan perhatian yang sangat sungguh-sungguh bagaimana supaya kebudayaan nasional yang merupakan puncak kebudayaan lokal atau daerah akan mendapatkan tempat strategis untuk pembangunan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Kata Muhadjir, mulai tahun 2019 pemerintah akan mulai menganggarakan dana untuk kebudayaaan. Sehingga memiliki dana khusus untuk penyelenggaraan even atau kegiatan budaya seluruh Indonesia.
“Insya allah mulai tahun depan. Yaitu dana alokasi khusus untuk kebudayaan.
Dengan demikian sudah ada dana untuk melaksanakan, mengelola, menyelenggaralan kegiatan-kegiatan seperti yang dilakukan Aceh,” imbuhnya.
Ia berharap, dari tahun ke tahun kebudayaan makin menempati posisi yang strategis mulai pelaksanaannya maupun pengangarannya. Maka sudah tepat apa yang sudah dan akan dilaksanakan pemerintah Aceh dana 23 kabupaten/kota. Perihal pelaksanaan PKA ke-7.
Pembukaan PKA ini diawali dengan menabuh rapai yang dilakukan Mendikbud yang didampingi Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Wali Naggroe Ach Tgk Malik Mahmud Al-Haytar.