Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan pada masa konflik hutan Aceh terjaga dengan baik, hal tersebut dikarenakan tidak ada orang yang berani keluar masuk hutan pada masa itu.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah pada seminar nasional pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) berbasis masyarakat menuju hutan Aceh yang berkelanjutan, selasa pagi di AAC Dayan Daud Unsyiah Banda Aceh.
Zaini mengatakan pada masa konflik sejak tahun 1976 hingga tahun 2005 tidak sembarangan orang berani masuk kedalam hutan rimba, hal itu dikarena adanya pejuang GAM di dalam kawasan hutan, namun menurutnya pasca Aceh damai, banyak pihak yang sudah berani masuk kedalam hutan dan memotong kayu secara sembarangan tanpa memikirkan efek yang ditimbulkan.
“ada yang mencoba-coba masuk hutan waktu itu, tapi salah-salah kena tembak, jadi waktu itu tidak ada yang berani, saya berani bilang konflik aceh membuat hutan aceh selamat”lanjutnya.
Zaini menambahkan tugas menjaga hutan bukan hanya tugas dari pemerintah Aceh, tetapi menjadi tanggungjawab seluruh masyarakat Aceh.
Zaini mengaku prihatin dengan kondisi hutan Aceh saat ini yang dirambah oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga banjir bandang akhir-akhir ini kerap melanda sebagian wilayah di Aceh.
Pada kesempatan tersebut Mentri kehutanan RI Zulkifli Hasan Menyatakan Hutan Aceh merupakan hutan yang paling bagus bila dibandingkan dengan hutan di 10 provinsi lainnya di pulau sumatera.
Sementara itu kepala dinas kehutanan Aceh Husaini Syamaun mengatakan provinsi Aceh, masih memiliki tutupan hutan seluas 3,2 juta hektar, dan hutan Aceh menurutnya merupakan hutan terbaik di Indonesia selain hutan papua, bahkan diakuinya Hampir setengah tutupan hutan di pulau Sumatera, yang masih terjaga ada di Aceh.