Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengirimkan Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk membacakan jawaban gubernur terhadap sejumlah pertanyaan hak interpelasi DPR Aceh.
Jawaban itu disampaikan Wagub Nova pada sidang paripurna DPR Aceh yang dipimpin Ketua DPR Aceh Muharuddin, serta dihadiri Wakil Ketua DPRA Dalimi dan Teuku Irwan Djohan, Kamis (28/06/2018).
Namun setelah Nova membacakan jawaban gubernur, sejumlah pertanyaan kembali dilontarkan oleh anggota DPR Aceh.
Ketua Komisi I DPR Aceh Azhari misalnya mempertanyakan terkait keributan terkait proyek antara gubernur Aceh Irwandi Yusuf dengan petinggi PNA di Media Sosial.
Selanjutnya Azhari juga meminta penjelasan terkait isu gubernur Aceh dengan seorang wanita Manado yang menurutnya telah berkembang di media sosial sehingga tidak menjadi fitnah
“Karena sifatnya DPRA mengawasi jalannya pemerintahan, ini ada desas desus tentang gubernur menyangkut seorang wanita yang berasal dari Manado, itu juga perlu penjelasan karena sudah menjadi konsumsi media,” ujarnya.
Selanjutnya politisi Partai Aceh itu meminta agar tidak hanya kinerja dan aspirasi DPR Aceh saja yang disorot dan dicarikan kesalahan. Menurutnya, inspektorat melakukan pengawasan seharusnya menjadi dokumen internal pemerintah Aceh, akan tetapi yang berkembang seakan-akan DPR Aceh telah melakukan sesuatu.
“Maka saya butuh penjelasan terhadap anggaran ratusan milyar di LPSDM yang menyangkut dengan beasiswa dan lain-lain, ini harus di clearkan karena menyangkut marwah lembaga DPR,” ujarnya.
Sementara itu anggota DPR Aceh Abdurrahman Ahmad, Murdani dan Abdullah Saleh pada kesempatan itu meminta penjelasan lebih lengkap terkait indikasi penyebutkan nama Gubernur Irwandi Yusuf pada perkara tindak pidana korupsi BPKS.
Baik Abdurrahman Ahmad, Murdani maupun Abdullah Saleh, meminta agar penegak hukum untuk menuntaskan persoalan tersebut sehingga nama gubernur Aceh Irwandi Yusuf tidak lagi terseret-seret dalam kasus tersebut.
Sementara itu Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah menanggapi sejumlah pertanyaan anggota DPR Aceh. Terkait dengan wanita yang dikaitkan dengan gubernur Irwandi, menurut Nova jika hal itu terang benderang maka akan jauh lebih baik.
“Kita akan sampaikan kepada gubernur, mungkin akan ada penjelasan dari gubernur dan saya menghargai ada anggota DPRA yang mengangkat soal ini, kalau tidak takut jadi fitnah,” ujarnya.
Sementara terkait persoalan korupsi BPKS, Nova mengatakan tidak bisa menjawab, karena tidak faham.
Begitu juga dengan persoalan etika di media sosial yang ditanyakan oleh anggota DPR Aceh, Nova juga mengaku sepakat agar fenomena ribut di Medsos adalah hal yang sebaiknya dihindari.
“Tentang ribut-ribut di ruang publik, termasuk masalah proyek, saya fikir ini otokritik untuk kita semua, dan saya akan sampaikan secara langsung kepada bapak gubenur. dan saya fikir ini harus jadi koreksi bagi kita semua, tapi bukan saya ingin menyerang gubernur. Semoga tidak ribut lagi soal proyek di ruang publik,” kata Nova.