Jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh terus meningkat dari setiap tahun. Melihat angka tahun 2017, terdapat peningkatan mencapai 2.9 juta orang, terdiri 2.8 juta wisatawan nusantara dan 78 ribu wisatawan mancanegara.
“Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016, yaitu 2.1 juta orang, terdiri dari 2.0 juta wisnus dan 76 ribu wisman. Angka ini diprediksi terus meningkat, dan tahun ini kita menargetkan angka kunjungan wisman mencapai 100.000 orang,” Ujar Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Launching Calander of Event (CEO) Aceh 2018 di Jakarta, Senin malam 14 Mei 2018.
Wakil gubernur menambahkan, industri pariwisata Aceh juga semakin berkembang. Hal ini terbukti dengan semakin membaiknya branding wisata Aceh di mata wisatawan, semakin banyak ragam paket wisata sesuai keunikan daerah, dan semakin tinggi minat masyarakat untuk terlibat dalam industri pariwisata.
Selain itu, atraksi wisata yang digelar hampir di seluruh Aceh juga terus meningkat, demikian juga destinasi wisata baru dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung, ditambah lagi dengan semakin viralnya pesona wisata Aceh di berbagai dunia maya.
Sejalan dengan itu, promosi pariwisata akan terus dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip pelestarian lingkungan, penguatan nilai-nilai budaya Aceh yang Islami, dan semangat branding wisata Aceh “The Light of Aceh.”
Dengan meluncurkan “Calendar of Event Aceh 2018” juga menjadi kesungguhan pemerintah Aceh dalam rangka mendukung Program Pemerintah untuk mencapai 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2019. “Kami bangga menjadi bagian dalam pencapaian ini,” ujar Wakil Gubernur.
Dalam kalender even 2018, lebih dari 100 atraksi wisata berbasis alam dan budaya, serta berkarakter daerah, yang telah dikurasi dan dirangkum dalam Calendar of Event Aceh 2018 yang siap digelar sepanjang tahun 2018 dengan tema “Aceh Hebat melalui Ragam Pesona Wisata”. Beberapa event besar yang masuk kategori Atraksi Top Aceh 2018, antara lain: Aceh International Marathon, Pekan Kebudayaan Aceh VII, Gayo Alas Mountain International Festival, Tour de Leuser, Aceh Freediving, dan Aceh Surfing Championship; serta dua event lainnya yang berhasil masuk dalam 100 Top Event Nasional: Aceh Culinary Festival dan Aceh International Rapa’i Festival.
Serangkaian even ini diharapkan, tidak hanya mampu menarik kunjungan wisatawan ke Aceh, tetapi juga mampu membangun semangat entrepreneurship bagi pelaku industri pariwisata di daerah. “Untuk itu pada kesempatan ini Kami menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada Bapak Menteri Pariwisata RI dan jajarannya, yang selalu mendukung kemajuan industri pariwisata Aceh, salah satunya dukungan launching “Calendar of Event Aceh 2018,” ujar wakil gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Nova Iriansyah juga meminta Menteri Pariwisata RI dan jajarannya untuk hadir pada berbagai even atraksi wisata Aceh, khususnya pada Aceh International Marathon tanggal 29 Juli 2018 di Kota Sabang dan Aceh International Rapa’i Festival tanggal 4 s.d 7 November 2018 di Kota Lhokseumawe, sekaligus mendukung sepenuhnya industri pariwisata Aceh yang sedang giat-giatnya kita branding-kan dan promosikan bersama.
Sementara itu Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan dari 100 even yang masuk kalender even Aceh, dipilihlah 9 top even. Dua diantaranya masuk dalam Calender of Even Nasional, yaitu Aceh Rapa’i Festival dan l Aceh Culinary Festival.
Arief Yahya menambahkan, secara geografis, Aceh dalam hal ini Sabang seharusnya lebih pantas disebut gerbang wisata bahari karena berbatasan dengan negara-negara lain seperti India, Malaysia, Thailand dan lain sebagainya. “Jadi sebenarnya Aceh lebih dekat ke pasar wisatawan dibandingkan Lombok. Posisi strategis Aceh harus dimanfaatkan, karena lebih dekat. Saran saya kita manfaatkan posisi strategi tersebut untuk meraih wisatawan ke Aceh,”
Menurut Arief Yahya, Aceh sangat menarik di bulan Ramadhan, orang lain sangat ingin ke Aceh untuk melihat bagaimana Ramadhan di Aceh, “Saya yakin itu,” ujarnya. Ia juga meminta kepada pemerintah Aceh agar terus menarik kunjungan wisatawan mancanegara.