Forum Pala Aceh menyatakan siap memfasilitasi investor yang berkeinginan menginvestasikan modal di industri penyulingan minyak pala.
“Kami siap memfasilitasi siapa saja investor yang ingin menginvestasilan modalnya di industri usaha penyulingan minyak pala,” kata Ketua Forum Pala Aceh Mustafril di Banda Aceh, Minggu (20/1).
Ia mengatakan investasi penyulingan minyak pala kian menjanjikan. Selain harganya terus meningkat, permintaan minya pala atau nutmeg oil di pasar dunia juga semakin banyak.
Menurut dia, harga minyak pala sekarang ini mencapai Rp975 ribu per kilogram. Sedangkan kebutuhan minyak pala dunia mencapai 40 ton per bulannya. Minyak pala dibutuhkan perusahaan parfum maupun farmasi di negara maju, seperti di kawasan Eropa.
“Indonesia memasok hampir 32 ton minyak pala dunia per bulan. Aceh merupakan pemasok minyak pala terbesar di Indonesia, mencapai 28 ton per bulan,” ungkap Mustafril, yang juga dosen Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Salah satu upaya yang dilakukan Forum Pala Aceh untuk memenuhi kebutuhan minyak pala tersebut, kata dia, adalah dengan membina para penyuling. Saat ini, Forum Pala Aceh membina sekitar 40 industri penyulingan minyak pala di sentra produksinya di Kabupaten Aceh Selatan.
Pembinaan ini, kata dia, untuk memastikan kualitas minyak pala memenuhi standar nasional Indonesia atau SNI, serta syarat lain dibutuhkan pembeli internasional seperti sertifikat halal, Certificate of Agriculture (COA), Food Grade Certificate.
“Forum Pala Aceh terus berupaya agar minyak pala yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, sehingga harganya tidak merosok. Kalau harga turun yang dirugikan adalah petani dan industri penyulingan minyak pala,” ungkap dia.
Pertengahan Januari ini, kata dia, Forum Pala Aceh memfasilitasi dua investor menanamkan modalnya di industri penyulingan. Keduanya, Teuku Nanta Muda dan Teuku Budi Hermawan, tertarik menginvestasikan modalnya harga dan permintaan minyak pala dunia yang terus meningkat.
“Kedua investor ini telah menandatangani nota kesepakatan dengan salah satu industri kecil binaan Forum Pala Aceh di Gampong Pucok Krueng, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan,” katanya.
Instalasi penyulingan ini, kata dia, mampu memproduksi minyak pala lebih dari satu ton setiap bulannya. Instalasi ini berasal dari hibah USAID IFACs melalui Lembaga JIKA OISCA.
“Penyulingan dikelola Syarifuddin, warga setempat, memiliki empat ketel, dua untuk pala dan dua ketel nilam dengan kapasitas bahan baku 600 kilogram. Instalasi penyulingan ini mulai beroperasi sejak 15 Desember 2012,” kata Mustafril. ***