6.769 hektare lahan persawahan di sejumlah daerah di Aceh mengalami kekeringan. Akibatnya, para petani terancam merugi karena diperkirakan bakal gagal panen.
Lahan persawahan yang mengalami kekeringan yaitu di Kabupaten Aceh Besar, Lhoksemawe, Aceh Utara, Langsa, Aceh Tamiang, dan Nagan Raya. Daerah paling luas lahan sawah mengalami kekeringan adalah Kabupaten Aceh Utara dengan luas sekitar 2.002 hektare, dan Aceh Besar seluas 1.882 hektare.
Selain itu, di Lhoksemawe seluas 379 hektare, Aceh Tamiang seluas 147 hektare, Nagan Raya seluas 30 hektare, Langsa seluas 8 hektare, dan Banda Aceh seluas dua hektare. Sementara 12 hektare sawah di Tanah Rencong dinyatakan mengalami puso.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Aceh, Mukhlis, mengatakan, pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian setempat sudah melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi masalah kekeringan. Di antaranya dengan memberikan bantuan berupa alat pompa yang dapat digunakan untuk mengaliri air ke sawah.
“Pompa yang kita berikan ini kita perioritaskan di lahan persawahan yang ada sumber airnya,” kata Mukhlis kepada wartawan, Rabu (21/2/2018).
Para petani diimbau untuk tidak perlu takut mengalami gagal panen. Sebab pompa air telah disediakan di pos-pos yang telah ditentukan.
Menurutnya, pemerintah juga memberikan bantuan benih secara gratis melalui program cadangan benih daerah (CBD) bagi para petani yang padinya mengalami puso.
“Selama ini permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan produksi padi di Aceh adalah belum cukupnya air irigasi di semua level saluran irigasi, dan belum cukup penyedian benih bibit unggul bermutu,” ungkap Mukhlis. detik