Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat sejalan dengan semangat visi Pemerintah Kota Banda Aceh saat ini yakni ”Mewujudkan Kota Banda Aceh yang Gemilang dalam Bingkai Syariah”.
“Tujuan program yang dilaksanakan di 269 kabupaten/kota se-Indonesia ini sejalan dengan hasil akhir atau dampak positif yang hendak diwujudkan dengan pelaksanaan secara menyeluruh visi-misi Pemerintahan Amin-Zainal.”
Hal itu diungkapkan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat meresmikan sekaligus menyerahterimakan kegiatan infrastruktur Program Kotaku tingkat Kota Banda Aceh yang dipusatkan di Gampong Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Kamis (11/1/2018).
Secara umum, jelas wali kota, Program Kotaku dilaksanakan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan, serta untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Sedangkan tujuannya antara lain menurunnya luas permukiman kumuh, tersusunnya rencana penanganan permukiman kumuh tingkat kabupaten/kota dan tingkat masyarakat yang terintegrasi dalam RPJMD, dan meningkatnya income masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui penyediaan infrastruktur dan kegiatan peningkatan penghidupan masyarakat.
“Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami mempertegas komitmen untuk mendukung dan menyukseskan Program Kotaku agar terlaksana secara baik dan menyeluruh. Semoga dengan niat tulus dan usaha bersama, akan mengantarkan Banda Aceh untuk segera mencapai ke gerbang kota tanpa kumuh dan terwujudnya Kota Banda Aceh yang gemilang dalam bingkai syariah,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Program Kotaku adalah salah satu upaya strategis pemerintah pusat dalam rangka percepatan penanganan kawasan kumuh dan merupakan bagian dari gerakan 100-0-100 yang ditargetkan rampung pada 2019 mendatang.
Melalui pendekatan Strategi Pembangunan Infrastruktur berbasis Masyarakat, pemerintah pusat akan melaksanakan sejumlah kegiatan guna mengentaskan kawasan kumuh di Banda Aceh.
Di Gampong Peuniti tepatnya di Jalan Amaliah, telah rampung dibangun saluran pembuangan atau drainase yang memadai untuk mengantisipasi banjir genangan yang kerap melanda kawasan ini.