General Manajer (GM) Hermes Palace Hotel, Syafrial Munas mengakui rekaman CCTV (Kamera Pengintai) milik hotel tersebut sudah disita oleh pihak kepolisian.
Pengakuan itu disampaikan Munas saat dicegat awak media di kantor Wali Kota Banda Aceh, Senin (18/12). Sebelumnya GM Hermes itu baru saja selesai melakukan pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, Kapolresta Banda Aceh, Dandim 0101 BS, dan Kajari Banda Aceh.
Pertemuan itu digelar terkait dugaan telah terjadinya pelanggaran syariat Islam di Hotel tersebut, yaitu kegiatan waria.
Ditanyai wartawan terkait kebenaran Video dan foto-foto kegiatan waria di hotel itu, Munas mengaku hal itu sudah ditangani oleh pihak Kepolisian, bahkan katanya CCTV milik hotel itu juga sudah diambil.
“Itu sudah ditangani semua, saya nggak bisa ini, karena mereka sudah datang mengambil rekaman semua, saya nggak berani buka itu, cctv nya? sekarang di polisi sebagai barang bukti, bisa tanya Kapolres,”ujarnya
Saat ditanya tentang kejadian pada Sabtu malam itu ia mengaku akan menjadi pejaran buat pihaknya.
“Untuk kejadian ini, itu pelajaran buat kami, bilamana ada yang booking saya harus lebih teliti,”lanjutnya lagi seraya menyebutkan nama orang yang membooking pada malam yang diduga adanya kegiatan waria tersebut.
Munas juga meminta maaf kepada semua media karena sebelumnya tidak bisa dikonfirmasi.
“Saya juga mohon maaf banyak wartawan masuk ke saya tapi saya tidak jawab, bukan saya nggak mau tapi bukan saya nggak mau dulu, makan malam nanti kita bisa tanya jawab bebas, sampai ketemu nanti malam semua,”ujar Munas meninggalkan Balaikota.
Terkait CCTV yang disebutkan oleh GM Hermes Palace Hotel, Kapolresta Banda Aceh Kombes T Saladin mengaku tidak bisa membukanya, karena itu rahasia orang. “Bisa dituntut pihak hotel,”ujarnya.