Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan, pemerintah pusat akan selalu siap membantu Aceh, baik itu pada sektor perikanan maupun infrastruktur.
Namun kata JK, dalam beberapa tahun terakhir, anggaran untuk infrastruktur Sabang sudah cukup banyak diberikan, namun justru banyak masalahnya, sehingga dua orang pengelola BPKS berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Ini jangan terulang. Bahwa penggunaan anggaran disini harus benar-benar diarahkan kepada yang baik dan betul, sehingga tidak menimbulkan masalah di KPK atau penegak hukum seperti yang telah terjadi,”ujar Wapres
JK mengingatkan walaupun triliunan diberikan ke Sabang, namun tanpa manajemen yang baik, tanpa adanya keterbukaan, maka tidak akan dicapai hasil sebagaimana diharapkan.
Terkait dengan permintaan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf kepada Wapres agar menambah panjang landasan Bandara Maimun Saleh, Sabang, JK mengatakan hal itu sudah susah dilakukan karena keterbatasan lahan.
“Jarak Sabang dengan Banda Aceh tidak terlalu jauh, jadi cukup Bandara di Banda Aceh menjadi bagian dari pada itu,”ujar JK yang mengaku sudah 17 tahun tidak pernah mengunjungi Sabang.
Selanjutnya kata Wapres mengingatkan pemerintah Aceh untuk membangun cerita yang baik tentang Sabang, sehingga tidak hanya wisata pantai akan tetapi ada nilai lebih.
“Seperti Phuket, apa bedanya? juga pulau kecil. Karena Sabang ini juga penduduknya juga pluralistik, sehingga menerima tamu dengan terbuka. Karena tanpa ada rasa melayani dari masyarakatnya, maka sudah berkembang,”lanjut JK.
Pada kesempatan tersebut Wapres juga mengingatkan Pemerintah Aceh agar harus banyak inisiatif untuk mendatangkan investor serta pergelaran kegiatan-kegiatan yang bak untuk daerah ini.