Dalam sepekan terakhir, hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah daerah di Aceh. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca buruk akan terus melanda Tanah Rencong hingga tiga hari ke depan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Blang Bintang, Zakaria, mengatakan, penyebab cuaca buruk di Aceh karena adanya tekanan rendah di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa (Siklon Tropis Cempaka). Hal ini mengakibatkan masa udara di Samudra Hindia bagian barat tertarik ke low pressure (tekanan rendah).
“Dan ditambah lagi ada low pressure disebelah selatan Pulau Mentawai yang memperkuat gaya tarik masa udara dari Samudra Hindia bagian barat tersebut,” kata Zakaria saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (28/11/2017).
Selain itu, dengan adanya low pressure di Selatan Pulau Mentawai membentuk belokan angin di atas wilayah Aceh. Selain dua faktor atmosfer tersebut, penyebab cuaca buruk di Aceh juga karena adanya Eddy di Selat Karimata yang membuat berkumpulnya uap air yang sangat banyak di atas wilayah Aceh.
“Sehingga tumbuhnya awan-awan konvektif (awan CB), yang dapat menimbulkan hujan lebat, kilat dan petir serta angin kencang,” jelas Zakaria.
Terkait cuaca buruk, BMKG mengeluarkan peringatan agar mewaspadai terjadinya bencana banjir, petir dan tanah longsor. Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspdai angin kencang.
“Kemudian dengan adanya peningkatan kecepatan angin yang terjadi tiba-tiba dalam waktu singkat dan sangat merusak yang bisa mencapai 80 km/jam. Bahkan bisa di atas itu ketika akan terjadi hujan maka bisa meningkatkan tinggi gelombang yaitu antara 1 – 2,5 meter untuk pesisir barat selatan,” ungkap Zakaria. Detik