Sebanyak 1.000 pelajar tingkat sekolah dasar se-Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar ikut serta memeriahkan Festival Permainan Tradisional Anak di Lapangan Blang Padang, Minggu (26/11/2017) pagi.
Permainan tradisional yang diperlombakan antara lain Engklek, Hadang, Egrang, Terompah Panjang, dan Tarek Talo. Untuk menyemarakkan acara, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh selaku penyelenggara menyediakan trofi dan dana pembinaan Rp 45 juta bagi para pemenang.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengapresiasi BPNB Aceh yang menjadikan festival permainan tradisional anak sebagai kegitan rutin BPNB setiap tahunnya. “Kegiatan penting kita gelar untuk melestarikan warisan budaya yang sangat bermanfaat dalam pembentukan karakter anak-anak kita. Hari ini kita kembali ke asal, menjajal beragam permainan tradisional anak yang sudah mulai ditinggalkan oleh generasi sekarang,” katanya seraya meminta Disdikbud untuk menggelar kegiatan serupa secara rutin di sekolah-sekolah.
Menurutnya, banyak permainan anak tempo dulu yang menuntut ketangkasan dan kekompakan. “Permainan Geunteut (Egrang) dan Pukul Galah misalnya, yang membuat kita harus terus bergerak aktif sehingga badan pun sehat. Kalau saya sejak kecil sudah main Sepakbola, tapi bolanya masih dari getah Rambong (pohon karet),” ujarnya.
Selain sebagai upaya melestarikan warisan budaya, sambung wali kota, festival permainan tradisional dapat mendongkrak sektor pariwisata yang menjadi sektor andalan Banda Aceh saat ini. “Tentu acara seperti ini juga akan menarik minat wisatawan. Untuk itu, saya berharap kegiatan ini ke depan dapat digelar dalam skala yang lebih besar lagi,” ungkapnya.