Sebanyak 30 perwakilan dari 10 gampong di Kota Banda Aceh mengikuti acara Sosialisasi Potensi Bencana Alam Menuju Desa Tangguh Bencana, 14-15 November 2017 di Aula Hotel Mekkah.
Masing-masing gampong diwakili oleh keuchik, ketua pemuda, dan unsur perempuan.
Acara yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banda Aceh ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Syukri mewakili Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Selasa (14/11/2017).
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Syukri, wali kota menyebutkan Pemerintah Kota Banda Aceh dengan penuh kesadaran memprioritaskan dan telah mengedepankan pola pembangunan yang bermuatan mitigasi bencana. “Sebagai kota yang rentan terhadap bencana, kita telah menyusun strategi Kota Tangguh Bencana.”lanjutnya.
Menurutnya, Banda Aceh saat ini telah menjadi barometer para pemerhati bencana dalam mengukur kesuksesan penanggulangan bencana di Provinsi Aceh.
“Dan kegiatan ini merupakan suatu langkah yang positif bagi kita dalam membangun sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana yang dapat terjadi kapanpun di sekitar kita, dan ini patut kita dukung sepenuhnya.”lanjut walikota.
Ia menambahkan, sosialisasi yang menyangkut dengan kebencanaan sangatlah penting bagi pengurangan terhadap risiko bencana di masing-masing gampong.
“Desa yang tangguh terhadap bencana memiliki masyarakat yang tangguh pula dan mampu mengantisipasi dan meminimalisir kekuatan yang merusak akibat bencana, serta tanggap pada setiap potensi kebencanaan yang ada,” katanya.
Walikota juga berharap dengan kegiatan ini masyarakat akan memiliki pemahaman yang lebih baik akan bencana, setidaknya telah melakukan upaya pencegahan terlebih dahulu untuk mengurangi kemungkinan banyaknya jatuhnya korban.
“Semoga kegiatan ini juga dapat dilaksanakan secara rutin demi mewujudkan Desa yang Tangguh terhadap Bencana,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Banda Aceh Fadhil menyebutkan 10 gampong yang dilibatkan dalam kegiatan ini yakni Gampong Alue naga, Alue Deah Teungoh, Gampong Blang, Asoe Nanggroe, Lamdingin, Lambaro Skep, Keudah, Bitai, Lamjame, dan Emperom.
Adapun materi yang akan diberikan kepada peserta antara lain mengenai konsep pembentukan Destana, pengenalan dasar bencana, masa tanggap darurat, penanganan pengungsi dan korban bencana hingga penyelenggaraan dapur. “Ke-10 gampong ini merupakan calon Desa Tangguh Bencana (Destana) ke depan,” katanya