Walikota Banda Aceh Aminullah Usman menegaskan, tidak ada tawar menawar dalam penegakan syariat Islam di Kota Banda Aceh.
Hal itu ditegaskan Walikota saat menghadiri pelantikan Keuchik gampong Seutui Kecamatan Baiturrahman Banda Aceh, Senin (13/11/2017).
Aminullah mengingatkan agar gampong menjadi ujung tombak dalam penegakan syariat Islam di tingkat kota Banda Aceh. Aminullah mengingatkan, bila banyak pelanggaran syariat justru akan merugikan nama baik gampong itu sendiri dan Banda Aceh pada umumnya.
“Gampong sebagai ujung tombak penegakan syariat Islam. Jangan sampai gampong ini menjadi gampong yang paling sering melanggar syariat Islam. Karena bila banyak pelanggaran, maka ini akan merugikan nama baik, gampong dan kota Banda Aceh,”ujarnya.
Pada kesempatan itu Walikota juga mengingatkan bahaya narkoba yang telah mengincar hingga ke gampong-gampong di kota Banda Aceh. Oleh karena itu Walikota mengingatkan, khususnya orang tua, pemuda untuk mengantsipasi masuknya narkoba ke gampong-gampong.
Selanjutnya Aminullah juga mengajak kepada seluruh masyarakat kota Banda Aceh untuk selalu menjaga hubungan baik, misalnya antara keuchik dengan tuha peut gampong, dengan pemuda gampong, imam gampong dan kaum perempuan.
Aminullah juga mengingatkan, saat ini semua gampong punya dana ADG dan dana desa agar dipergunakan semaksimal mungkin untuk pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat gampong.
“Karena pada akhirnya yang kita cita-citakan adalah kesejahtraan masyarakat. Kamipun di Pemko juga menyiapkan berbagai kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kota Banda Aceh,”lanjutnya.
Namun demikian Aminullah juga mengingatkan kepada aparatur gampong untuk tidak terjebak dengan penggunaan dana ADG/dana desa sehingga harus berurusan dengan penegak hukum.
“Makanya harus ada diskusi dengan tuha peut gampong dalam penggunaanya, dan jangan pernah berniat melakukan penyimpangan,”pungkasnya.