Balai Bahasa Aceh menyelenggarakan penyuluhan bahasa Indonesia untuk puluhan jurnalis dari berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik di kota Banda Aceh, Rabu (04/10/2017).
Kepala Balai Bahasa Aceh Muhammad Muis menyebutkan, tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan pencerahan kepada wartawan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Selain itu, Balai Bahasa Aceh berharap wartawan di Aceh menjadi ujung tombak penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan berita.
Khusus untuk wartawan radio dan televisi, ia berharap agar pengucapan bahasa Indonesia juga dilakukan secara benar.
“Sering kita temukan pada media cetak penggunaan bahasa Indonesia yang keliru dan istilah-istilah yang kurang tepat, dan khusus radio dan televisi kita sering dengar kesalahan atau kekeliruan dalam mengucapkan bahasa, misalnya tulisan pascasarjana keriap dibaca paskasarjana, seharusnya tetap pasca, karena bahasa Indonesia kalau tulisannya C tetap dibacanya C,”ujarnya mengingatkan.
Muis menambahkan, pihak Balai Bahasa Aceh ikut memantau penggunaan bahasa pada media massa di Aceh, dan diakuinya secara umum penggunaannya sudah relatif baik, namun harus lebih baik.
Pihaknya bahkan secara nasional sedang melakukan penilaian terhadap media-media yang menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, yang pengumuman pemenangnya akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2017 mendatang pada acara puncak bulan bahasa nasional.
“Rencana di Aceh juga kita pilih, tapi karena sesuatu dan lain hal maka belum bisa kita laksanakan,”pungkasnya.