Panglima Laot Aceh menyerukan kepada seluruh Panglima Laot Kabupaten dan Lhok agar menyiagakan boat nelayan untuk membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan kepada warga yang terdampak banjir di berbagai wilayah Aceh.
Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda hampir 20 kabupaten/kota di Aceh mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur. Sejumlah akses jalan dan jembatan terputus sehingga menyulitkan proses pertolongan maupun distribusi logistik ke lokasi-lokasi terdampak.
Sekretaris Jenderal Panglima Laot Aceh Azwir Nazar mengatakan bahwa sejak hari pertama musibah, para nelayan sebenarnya telah bergerak secara mandiri membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir di sejumlah gampong yang tenggelam dan tidak dapat dilalui kendaraan darat.
“Boat nelayan kita berinisiatif membantu para korban. Wilayah yang terendam dan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat langsung dibantu oleh nelayan,” ujarnya.
Azwir berharap kolaborasi bersama masyarakat dan nelayan terus diperkuat, terutama di titik-titik yang jembatan penghubungnya putus atau belum dapat dijangkau kendaraan darat. Menurutnya, boat nelayan dan koordinasi dengan Panglima Laot dapat menjadi alternatif vital dalam upaya menyelamatkan warga serta memastikan bantuan segera sampai ke lokasi.


